kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

April, Gramedia Printing tancap gas


Senin, 20 Maret 2017 / 10:25 WIB
April, Gramedia Printing tancap gas


Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Gramedia Printing berencana mengoperasikan secara penuh pabrik percetakan kemasan plastik di Cikopo, Jawa Barat mulai April 2017. Pabrik senilai Rp 200 miliar itu berdiri di atas lahan seluas 1 hektare (ha).

Pabrik Cikopo mencetak kemasan plastik untuk produk makanan beku, minyak, minuman saset, sabun saset dan kemasan produk konsumsi lain. Perusahaan yang tergabung dalam kelompok Kompas Gramedia dan otomatis terafiliasi dengan Harian KONTAN ini sudah mengantongi kontrak pesanan cetak kemasan dari produsen beras. Pesanan lain berasal dari sister company, PT Graha Kerindo Utama, untuk mencetak kemasan tisu Tessa.

Namun, Gramedia Printing belum bersedia membeberkan nilai pesanan di tangan. "Porsinya masih kecil, yang besar-besar tunggu bulan April nanti," ujar Hari Susanto, Direktur Gramedia Printing kepada KONTAN, Jumat (17/3).

Asal tahu, Gramedia Printing merambah bisnis cetak kemasan sejak awal tahun 2015. Itu strategi mengulik peluang bisnis baru di luar bisnis percetakan media.

Awalnya, Gramedia Printing mencetak kemasan berbahan baku kertas. Tiga klien mereka seperti PT Kalbe Farma Tbk, PT Pharos Indonesia dan PT Philips Indonesia.

Lokasi produksi Gramedia Printing tak cuma di Cikopo. Mereka juga memiliki pabrik cetak kemasan di Pulo Gadung, Jakarta Timur dan Cikarang, Jawa Barat. Selain kertas, pabrik Pulo Gadung dan Cikarang juga membuat string label yang biasa digunakan dalam industri air minum dalam kemasan (AMDK).

Sejauh ini, kontribusi bisnis cetak kemasan masih di bawah 10%. Kontribusi terbesar atau 70% berasal dari bisnis cetak koran dan majalah. Namun, "Ini (cetak kemasan) yang jadi fokus pengembangan kami sekarang," tandas Hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×