Sumber: kontan | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Panorama Transportasi Tbk semakin gencar berekspansi. Pengelola perusahaan jasa travel dan shuttle bus Day Trans ini berencana menambah jumlah armadanya sepanjang 2010 dari 40 unit menjadi 100 unit.
Sudjasmin, Sekretaris Perusahaan Panorama Transportasi bilang, penambahan jumlah mini bus tersebut karena Day Trans ingin membuka rute baru. Selama ini, perusahaan ini hanya melayani perjalanan Jakarta-Bandung. Tahun ini, mereka mengembangkan operasinya dengan membuka rute Bandung-Cirebon, Jakarta-Bogor, dan Jakarta-Sukabumi. Untuk merealisasikan rencana tersebut, Panorama sudah menyiapkan dana hingga Rp 35 miliar.
Dengan mengoperasikan rute Jakarta-Bandung saja, DAY Trans melayani penumpang sebanyak 8.500 orang per bulan. "Dengan penambahan armada dan rute baru kami menargetkan jumlah penumpang menjadi satu juta orang per tahun," kata Sudjasmin, Selasa (2/3).
Di hari biasa, Day Trans mengutip Rp 50.000 per penumpang untuk rute Jakarta-Bandung. Sementara di akhir pekan dan peak season tarifnya menjadi Rp 60.000 per penumpang.
Sekretaris Perusahaan PT Panorama Sentrawisata Tbk, Bondan Nurdiyanto menambahkan, saat ini, tempat pemberangkatan Day Trans tersebar di 10 tempat. Rinciannya, di Jakarta tiga lokasi dan Bandung tujuh lokasi.
Upaya Panorama membesarkan bisnis Day Trans memang tidak setengah-setengah. Setelah mengakuisisi seluruh saham PT Artha Prima Perkasa Lintas Era selaku pemilik lama Day Trans, perusahaan ini terus menambah armada bus.
Saat mengakuisisi saham Artha Prima senilai Rp 2,06 miliar pada 9 Oktober 2009 lalu, armada Day Trans hanya berjumlah 10 unit. Kini, armada DAY Trans sudah bertambah menjadi 40 unit.
Sebenarnya, selain mengembangkan travel bus, Panorama juga tengah melebarkan sayap bisnisnya dengan menekuni bisnis jasa pengangkutan taksi jenis premium.
Untuk mendukung bisnis ini, Panorama bahkan sudah mengantongi pinjaman sebesar Rp 113 miliar dari Bank Mandiri. Duit inilah yang akan dipakai mengadakan 300 unit taksi premium. Penambahan jumlah taksi ini bertujuan untuk menghadapi lonjakan kunjungan wisatawan ke Indonesia pasca krisis global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News