kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Aroma persaingan sengit di pasar low SUV


Jumat, 20 Maret 2015 / 11:25 WIB
Aroma persaingan sengit di pasar low SUV
ILUSTRASI. WhatsApp.


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Setelah mobil multi purpose vehicle (MPV) dan mobil kota ramah kantong alias low cost green car (LCGC), kendaraan tipe sport utility vechile (SUV) menjadi salah satu tunggangan roda empat yang laris di pasar otomotif nasional.

Tipikal SUV yang sanggup melahap jalan bergelombang menjadi salah satu alasan konsumen meminati mobil ini. Namun, penjualan otomotif domestik yang diprediksi bakal stagnan sepanjang tahun ini tidak lantas menyurutkan nyali para agen pemegang merek (APM) untuk terus menjajakan tipe mobil SUV, terutama tipe SUV bawah atau low SUV yang menjadi penguasa pasar SUV di tanah air.

Menurut Rizwan Alamsjah, salah satu ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang juga merangkap sebagai Executive Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor, supaya pasar SUV segmen bawah tetap menderu, para APM akan ramai-ramai melansir produk SUV anyar. Tujuannya untuk menjaga persaingan bisnis. "Bila ada satu merek meluncurkan produk baru atau refreshment, APM lain akan mengekor memperbaharui produk," katanya ke KONTAN, Rabu (18/3).

Tercatat, ada lima APM yang berebut di pasar SUV bawah, yakni Toyota, Daihatsu, Honda, Nissan, serta Ford. Menurut hitungan Gaikindo, meski APM gencar melansir produk baru di segmen ini, Rizwan memprediksi penjualan mobil SUV berdapur pacu 1.500 cc tahun ini bakal stagnan. Artinya, relatif sama dengan penjualan otomotif secara keseluruhan. "Konsumen masih wait and see," ucap Rizwan.

Jika melihat data Gaikindo, penjualan SUV kelas bawah pada dua bulan pertama 2014 cuma tercatat sebanyak 9.850 unit, atau naik tipis 5,93% dari periode serupa 2014. Melihat hal ini, PT Astra Daihatsu Motor tidak patah arang. Justru salah satu lini bisnis Astra Internasional ini siap melansir pembaruan dari produk SUV andalannya mulai Jumat (20/3) ini, yaitu New Terios.

Hal ini berkaca dari hasil penjualan Terios sepanjang 2014 yang mencatatkan penjualan 18.744 unit atau berhasil menguasai pangsa pasar low SUV sebesar 34,08%. Namun, penjualan produk ini pada dua bulan pertama tahun ini justru anjlok. Imbasnya adalah pangsa pasar Daihatsu Terios di segmen ini turun menjadi 14,97% di periode tersebut.

Sayang, Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran Astra Daihatsu Motor enggan berkomentar soal target bisnis dari New Terios tahun ini. "Nanti Jumat (hari ini). Menunggu launching Terios di Mal Kelapa Gading," kata Amelia.

Rush penguasa pasar

Seperti biasanya, saudara kembar Daihatsu Terios yaitu Toyota Rush juga bakal mengubah tampilan yang serupa dengan New Terios dengan label New Rush pada Jumat (20/3) ini juga. Sebagai catatan, tahun lalu, Toyota Rush menjadi pemimpin pasar di segmen low SUV dengan penjualan mencapai 29.609 unit atau menguasai 53,75% pasar SUV bawah.

Bukan hanya Daihatsu dan Toyota yang melakukan penyegaran (facelift) di produk low SUV. Awal tahun ini, PT Nissan Motor Indonesia juga sudah mengubah tampilan Nissan Juke menjadi lebih segar dan sportif. Nissan Indonesia memang harus melakoni langkah ini. Soalnya, penjualan Nissan Juke sepanjang tahun lalu cuma sanggup menggapai 1.100 unit atau mencuil 2% pasar low SUV 2014 yang mencapai 55.086 unit.

Hasil ini membuat Nissan Juke kalah telak dari pendatang baru di segmen ini, yaitu Ford Ecosport. Salah satu produk andalan Ford Indonesia ini berhasil menorehkan penjualan sebanyak 5.603 unit tahun lalu. Namun pihak Nissan belum bisa melihat efek dari penyegaran tampang Juke ini. Soalnya, peluncuran Juke anyar ini baru berlangsung Februari kemarin.

Sedangkan PT Honda Prospect Motor tidak khawatir dengan ramainya para APM menelurkan produk baru di segmen ini. Pabrikan ini optimistis, produk anyar di segmen ini yaitu HR-V bisa bersaing dengan produk low SUV lainnya. "HR-V tergolong baru karena kami mendistribusikan ke konsumen mulai Januari 2015," kata Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran Honda Prospect Motor. Meski tergolong baru, Jonfis mengklaim HR-V mendapat respon positif pasar. Hingga kini, Honda menerima pesanan 20.000 unit HR-V.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×