kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arus bongkar muat peti kemas di Tanjung Priok turun 4,2% pada kuartai I 2020


Senin, 13 April 2020 / 17:03 WIB
Arus bongkar muat peti kemas di Tanjung Priok turun 4,2% pada kuartai I 2020
ILUSTRASI. Arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok mengalami penurunan sebesar 4,2% pada kuartal pertama tahun ini. Selama Januari ? Maret 2020, jumlah peti kemas yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 1,569 ribu TEUs.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok milik PT Pelabuhan Indoneia II (Persero)/IPC mengalami penurunan sebesar 4,2% pada kuartal pertama tahun ini. Selama Januari – Maret 2020, jumlah peti kemas yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 1,569 ribu TEUs.

Jumlah ini menunjukkan adanya penurunan 69.000 TEUs dari 1,638 TEUs dibandingkan periode yang sama tahun kemarin, namun dibandingkan bulan sebelumnya tren arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok membaik.

Baca Juga: PSBB diterapkan, kendaraan yang masuk Jakarta dicek polisi

“Dibandingkan tahun lalu, untuk bulan Februari penurunan arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok sebesar 5,13% sedangkan di bulan Maret penurunannya 4,2%. Memang masih menunjukkan ada penurunan tetapi persentasenya semakin mengecil,” ujar Direktur Utama IPC Arif Suhartono kepada kontan.co.id, Kamis (09/4).

Menurut Arif, tren ini sejalan dengan informasi bahwa industri di China mulai pulih dan berproduksi kembali.

“Selama wabah COVID- 19, pengiriman barang ekspor dan impor ke China mengalami gangguan dan China merupakan kontributor utama arus peti kemas internasional di Pelabuhan Tanjung Priok. Sekarang, aktivitas ekonomi di sana mulai berangsur pulih. Saya harapkan kuartal ke depan trennya semakin membaik” jelasnya.

Kendati demikian, pihaknya tetap optimistis arus peti kemas akan meningkat dalam beberapa bulan ke depan. Apalagi situasi di Negeri Tirai Bambu tersebut dilaporkan mulai pulih dan industrinya kembali bergerak. Sejauh ini, IPC belum memutuskan untuk melakukan revisi target tahunan, baik target arus peti kemas, target pendapatan perusahaan, maupun target perolehan laba bersih.

Baca Juga: DKI Jakarta bagikan 1,2 juta paket sembako ke rumah, ingat jadwal kelurahan ya

Arif menjelaskan, perseroan juga masih melakukan kajian serta mengamati perkembangan perekonomian global dalam dua hingga tiga bulan ke depan. “Terutama situasi di China, yang berkontribusi paling besar terhadap jumlah arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok,” jelasnya.

Sebelumnya, IPC menargetkan arus peti kemas tahun 2020 sebesar 8,1 juta TEUs. Adapun, pendapatan perusahaan ditargetkan mencapai Rp13,5 triliun, sedangkan untuk laba bersih, IPC menargetkan sebesar Rp3,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×