Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Kondisi ekonomi global yang belum pulih membuat produsen kaca lembaran PT Asahimas Flat Glass Tbk harus merevisi target pertumbuhan pendapatan tahun ini dari 7% menjadi hanya 5%. Imbasnya, pertumbuhan laba bersih perusahaan juga diperkirakan bakal di bawah target yang dipatok tahun ini lantaran kenaikan beban produksi sejak awal tahun.
Sebagai gambaran, pada tahun lalu, perusahaan itu mampu membukukan penjualan bersih Rp 2,85 triliun. Dengan asumsi pertumbuhan 7%, artinya semula Asahimas mematok target pendapatan Rp 3,05 triliun. Namun, dengan revisi ini, artinya perusahaan hanya berharap bisa meraup pendapatan Rp 2,99 triliun.
Sekretaris Perusahaan PT Asahimas Flat Glass Tbk Rusli Pranadi mengatakan, meski permintaan dari pasar domestik masih tumbuh, namun permintaan kaca lembaran dari pasar ekspor tidak terlalu tinggi lantaran ekonomi global masih lesu.
Di sisi lain, beban produksi perusahaan sepanjang tahun ini membengkak lantaran kenaikan beberapa pos biaya. "Kenaikan biaya tenaga kerja, harga gas, listrik dan melemahnya nilai tukar membuat biaya produksi meningkat," jelas Rusli kepada KONTAN, awal pekan ini.
Hingga kuartal III-2013, perusahaan berkode emiten AMFG ini membukukan penjualan bersih Rp 2,23 triliun, tumbuh 6,7% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Sedangkan laba bersih perusahaan sebesar Rp 242,99 miliar, melorot 7,83% dari periode yang sama tahun lalu.
Meski kinerja sampai kuartal III-2013 masih jauh dari target, namun Rusli optimistis AMFG masih bisa mencatatkan pertumbuhan pendapatan 5% tahun ini. Pasalnya, permintaan domestik yang datang dari sektor konstruksi dan otomotif masih cukup tinggi.\
Apalagi, di sektor otomotif, kini ada peluang pasar baru, yakni memasok kaca otomotif bagi mobil murah alias low cost green car (LCGC). Rusli bilang, saat ini, Asahimas telah memasok kaca otomotif untuk Toyota Agya, Daihatsu Ayla, dan Honda Brio Satya. Namun, "Lantaran masih tahap awal, kontribusi dari kaca otomotif untuk proyek mobil murah masih tergolong kecil," ujar Rusli.
Meski begitu, Rusli berharap ke depan potensi pasar untuk memasok kaca otomotif bagi mobil murah akan semakin besar.
Sementara itu, kendati pasar ekspor masih lesu, namun Rusli bilang perusahaan akan terus memperkuat ekspor ke pasar ASEAN. Menurutnya, selama ini, produk kaca lembaran milik AMFG telah dipasarkan ke beberapa negara di dunia melalui mobil yang diekspor ke negara tersebut seperti Thailand, Vietnam, Brunei Darussalam, dan Timur Tengah.
Perusahaan itu juga sudah mengekspor kaca otomotif sebagai suku cadang asli kendaraan (original equipment parts) ke beberapa negara, seperti Jepang, Thailand, dan Filipina. Tak hanya itu, perusahaan itu juga tercatat mengekspor produk kaca lembaran ke negara Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, dan Afrika
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News