kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -18.000   -0,91%
  • USD/IDR 16.281   -8,00   -0,05%
  • IDX 7.167   49,60   0,70%
  • KOMPAS100 1.044   9,31   0,90%
  • LQ45 802   6,64   0,83%
  • ISSI 232   1,88   0,81%
  • IDX30 416   1,98   0,48%
  • IDXHIDIV20 488   2,51   0,52%
  • IDX80 117   0,90   0,78%
  • IDXV30 120   0,09   0,08%
  • IDXQ30 134   0,68   0,51%

Asaki proyeksikan utilisasi pabrik keramik nasional mencapai 75% di 2021


Senin, 25 Januari 2021 / 15:40 WIB
Asaki proyeksikan utilisasi pabrik keramik nasional mencapai 75% di 2021
ILUSTRASI. Pekerja memproses pembuatan ubin keramik alam Centro di PT Ubin Keramik Puri Kemenangan Jaya, Klapanunggal, Cileungs. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/kye.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) optimistis tahun ini bisa menjadi momentum pelaku industri keramik untuk bangkit dari pandemi Covid-19. Bahkan Asaki memproyeksikan utilisasi pabrik keramik nasional bisa mencapai ke level 75% di sepanjang tahun ini. 

Asal tahu saja, di masa pandemi Covid-19 tepatnya dimulai di awal 2020, utilisasi industri keramik sempat menurun menjadi 30% pada kuartal II-2020. Adapun memasuki kuartal III 2020 utilisasinya beranjak naik ke level hingga 60%. Lantas, di kuartal IV 2020 utilisasi industri keramik kembali pada kondisi normal mencapai 70%. 

Kementerian perindustrian menilai, naiknya utilisasi ini juga ditopang oleh  implementasi kebijakan harga gas industri sebesar US$ 6 per MMBTU. 

Baca Juga: Upaya Kemenperin kembalikan kejayaan keramik Indonesia

Buktinya saja setelah harga gas industri turun, industri keramik berhasil membuat volume ekspor meningkat 29% di kuartal III-2020 dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019. 

Ketua Umum ASAKI Edy Suyanto mengemukakan, untuk mempertahankan momentum pemulihan dan kebangkitan industri keramik pasca-penurunan harga gas, pihaknya mendesak langkah-langkah konkret dalam upaya penguatan daya saing. Misalnya, pembatasan pelabuhan impor tertentu dan penetapan minimum import price

“Industri keramik nasional harus mendapatkan atensi khusus, terlebih sebagai industri strategis yang menyerap jumlah tenaga kerja cukup besar dan TKDN yang tinggi dengan rata-rata di atas 75 persen,” ujar Edy dalam keterangan resmi, Senin (25/1). 

Saat ini, jumlah anggota ASAKI mencapai 71 perusahaan yang terdiri dari industri ubin keramik, keramik tableware, saniter, genteng (roof tile), dan industri pendukung lainnya.

“Tahun 2021, kami memproyeksi utilisasi kapasitas produksi berkisar di level 74%-75% yang meningkat dibanding tahun 2020 yang sebesar 56% dan tahun 2019 sebesar 65%,” tandasnya.

Baca Juga: Asaki: Defisit perdagangan keramik pada tahun 2018-2020 mencapai US$ 655 juta

Kemenperin mencatat, hingga saat ini kekuatan industri ubin keramik di Indonesia ditopang sebanyak 37 perusahaan yang tersebar di Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.  

Total kapasitas produksi terpasang sebesar 537 juta m2 (8,14 juta ton) per tahun yang menyerap tenaga kerja hingga 150 ribu orang. 

Selanjutnya: Defisit impor keramik membesar, Asaki minta pemerintah ambil langkah konkret

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×