Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi, Bahlil Lahadalia mengungkap pihaknya akan mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto agar investasi yang berasal dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) khususnya di sektor energi bisa disalurkan untuk ekspansi kilang minyak atau refinery.
"Dalam hilirisasi, salah satu proyek yang kita akan dorong untuk laporkan kepada Pak Presiden adalah storage untuk BBM dan refinery-nya," ungkap Bahlil saat ditemui di kantor ESDM, Rabu (26/02).
Proyek ini ungkap Bahlil bertujuan agar terciptanya ketahanan energi. Di mana menurut dia, berdasarkan data dari ESDM, cadangan BBM dalam negeri dengan produksi sekarang hanya bisa memenuhi kebutuhan untuk 21 hari.
Baca Juga: Hashim Beberkan Danantara Berpotensi Biayai Proyek-proyek Ini
"Nah, kita mau tambah 30 hari. Dan kedua, impor kita terhadap minyak kan banyak sekali. Maka kita mendorong untuk membangun refinery," katanya.
Lebih detail, Bahlil menjelaskan bahwa investasi di storage maupun di kilang membutuhkan angka yang besar, sehingga perlu adanya dukungan dari pemerintah pusat.
Sebelumnya, dalam peluncuran Danantara, Senin (24/02), Presiden Prabowo Subianto mengatakan investasi Danantara di gelombang pertama senilai Rp 300 triliun akan difokuskan untuk kurang lebih 20 proyek strategis.
Baca Juga: Soal Danantara, Hashim Djojohadikusumo: Ini Gagasan Orang Tua Kami
Proyek strategis nasional tersebut, dibagi lagi menjadi beberapa sektor. Sektor energi, utamanya untuk hiliriasi juga masuk dalam fokus utama.
"Dalam kurang lebih 20 proyek strategis bernilai miliaran dolar akan difokuskan pada hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, pembangunan kecerdasan buatan (AI), kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akua kultur, serta energi terbarukan," kata Prabowo dalam sambutannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
