kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.567.000   7.000   0,45%
  • USD/IDR 15.703   0,00   0,00%
  • IDX 7.574   4,17   0,06%
  • KOMPAS100 1.170   -1,95   -0,17%
  • LQ45 921   -3,22   -0,35%
  • ISSI 231   0,26   0,11%
  • IDX30 474   -2,28   -0,48%
  • IDXHIDIV20 568   -1,28   -0,23%
  • IDX80 133   -0,19   -0,14%
  • IDXV30 141   0,91   0,65%
  • IDXQ30 158   -0,72   -0,45%

Bakrie Telecom usai uji layanan seluler


Jumat, 03 Februari 2012 / 13:23 WIB
Bakrie Telecom usai uji layanan seluler
ILUSTRASI. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi


Reporter: Arif Wicaksono Aryadi |

JAKARTA, PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), pemilik merek Esia telah menyelesaikan proses uji layanan operasional (ULO) yang merupakan langkah untuk mendapatkan lisensi izin operasional layanan telepon seluler. Gatot S Dewabroto, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menuturkan, Bakrie Telecom telah menyelesaikan ULO di pekan III Januari 2012 dan kini sedang menunggu hasilnya.

Keputusan lulus atau tidaknya Bakrie Telecom akan diberikan dalam bentuk sertifikat dan akan keluar paling lambat minggu kedua Februari ini. "Sesuai peraturan setelah keluarnya sertifikat ULO, Bakrie Telecom harus mengajukan lisensi izin operasional telepon seluler," katanya kepada KONTAN, Kamis (2/2).

Kata Gatot, setelah Bakrie Telecom mengajukan izin telepon seluler, maksimal selama 14 hari atau sekitar pekan ke III Februari ini, lisensi operasional tersebut akan keluar. Catatan, selama ini Bakrie Telecom baru memiliki lisensi fixed wireless access (FWA) yang hanya berlaku untuk satu wilayah.

Rakhmat Junaidi, Corporate Service Director Bakrie Telecom, bilang, dengan selesainya ULO, pihaknya akan segera mengajukan izin operasional telepon seluler. Targetnya, pada kuartal II-2012, Bakrie Telecom akan meluncurkan layanan ini.

Rakhmat mengklaim, masuknya Bakrie Telecom ke telepon seluler bertujuan memberi layanan yang lebih baik kepada konsumennya . Sebab, 20% dari total pelanggannya yang berjumlah 14,4 juta sering bepergian ke luar kota.

Bakrie Telecom melaksanakan uji coba layanan seluler di beberapa kota seperti Bandung, Malang, dan Surabaya. "Selama hampir satu tahun setelah keluarnya izin prinsip operasional pada April 2011, kami terus memperkuat infrastruktur seperti penambahan base transceiver station (BTS)," ungkap Rachmat.

Aurelius Noorman Ilyas, Corporate Communications Bakrie Telecom, menambahkan, setelah keluar izin operasional layanan telepon seluler ini, Bakrie Telecom akan meningkatkan ekspansi di layanan data. Saat ini, penetrasi Bakrie Telecom di bisnis layanan data ini masih kecil. Saat ini pelanggan layanan data operator Esia ini sekitar 200.000 orang, dari total pelanggannya yang diperkirakan sekitar 14,4 juta pelanggan.

Masuknya Bakrie Telecom ke telepon seluler jelas akan meningkatkan potensi pasarnya, karena pasar telepon seluler sangat besar, yaitu sekitar 200 juta pelanggan. Sedangkan pasar di FWA relatif kecil, hanya sekitar 30 juta pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×