Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan
TANJUNG SELOR. Bandara Juwata Tarakan Kalimantan Utara merupakan bandara bersejarah karena ada sejak zaman Belanda, dan hari ini telah diresmikan Presiden Joko Widodo.
Dilaporkan di Tarakan, Selasa (22/3), Bandara Juwata dibangun sejak masa penjajahan Belanda dan memiliki arti penting dalam sejarah Indonesia.
Seiring dengan berjalannya waktu, peran Bandara Juwata Tarakan ini menjadi sangat penting bagi wilayah Utara Provinsi Kalimantan Timur (sebelum dimekarkan menjadi Kaltara).
Pada 2000 (masih bergabung dengan kaltim), Bandara Juwata Tarakan hanya memiliki landasan pacu sepanjang 1.850 meter, dan ditetapkan sebagai bandara domestik.
Sejak saat itu terjadi peningkatan jumlah penumpang yang signifikan, tercatat arus rata-rata pergerakan penumpang datang dan berangkat meningkat dari 1.400 hingga 2.700 penumpang per hari sejak 2006 hingga 2015.
Melihat kondisi rata-rata pertumbuhan 13,8 persen per tahun, terminal yang ada tidak memadai untuk melayani perkembangan tersebut.
Sehingga diperlukan untuk membangun terminal baru yang lebih representatif, serta perpanjangan runway menjadi 2.500 meter.
"Selain Bandara Juwata Tarakan, pemprov juga sedang mengembangkan Bandara Tanjung Harapan di Tanjung Selor," ucap Gubernur Kaltara Irianto Lambrie di hadapan Jokowi.
Saat ini pengembangan tersebut sedang dalam proses pengerjaaan dengan pembiayaan APBN. Demikian juga pengembangan bandara perintis di perbatasan seperti Yuvai Semaring, Long Bawan Kabupaten Nunukan dan Long Ampung, Kabupaten Malinau.
"Yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat Kaltara yang terisolasi di perbatasan pedalaman," papar Irianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News