kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Banjir Ponsel China


Senin, 15 Maret 2010 / 19:55 WIB
Banjir Ponsel China


Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Indonesia terus kebanjiran produk handphone murah asal China. Hal tersebut bisa dilihat dari penerbitan 50 sertifikasi perangkat telekomunikasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Dari 50 sertifikasi yang terbit pada kurun waktu 18 Februari sampai 9 Maret 2010 lalu, produk asal China mendominasi dengan mengantongi 34 sertifikat.

Di antaranya adalah ponsel Alcatel OT 800, ponsel D-One DG658, ponsel GSTAR Q83, GPS Tracker DIVA GPS Vehicle Tracker, sampai modem seluler ZTE AC2726i.

Produk asal negara lain, seperti Amerika Serikat, Australia, dan Jepang, dan Korea Selatan hanya mengantongi sertifikat untuk beberapa produk saja.

Korea Selatan, misalnya, mendapatkan sertifikasi untuk dua produknya. Yakni, ponsel Samsung GT-S5233T, ponsel LG GW620.

Sementara Australia hanya berupa modem seluler ETM Pacific ETM9560-1. "Dominasi perangkat dari China ini sesungguhnya sudah terlihat
sebelum berlakunya FTA sekitar Desember 2009. Pada prinsipnya bagi Kemenkominfo sejauh seluruh persyaratan dipenuhi, maka proses pengujian dan sertifikasi dapat dilakukan sesuai ketentuan yang
berlaku," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S. Dewa Broto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×