kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.673   -29,00   -0,17%
  • IDX 8.525   16,59   0,20%
  • KOMPAS100 1.178   4,84   0,41%
  • LQ45 848   2,59   0,31%
  • ISSI 303   1,50   0,50%
  • IDX30 437   1,56   0,36%
  • IDXHIDIV20 505   1,32   0,26%
  • IDX80 132   0,29   0,22%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 139   0,45   0,33%

Banjir Sumut Disebut Akibat Tambang dan Pembalakan Liar, ESDM: Wilayah Tambang Jauh


Senin, 01 Desember 2025 / 15:10 WIB
Banjir Sumut Disebut Akibat Tambang dan Pembalakan Liar, ESDM: Wilayah Tambang Jauh
ILUSTRASI. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) angkat bicara terkait tudingan sejumlah aktivis yang menyebut aktivitas tambang emas menjadi penyebab bencana banjir dan longsor di Sumatra Utara (Sumut).

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, operasi tambang yang dituding berada jauh dari lokasi kejadian.

“Enggak ya, katanya wilayah kerjanya jauh. Ini dicek di lapangan. Besok Pak Menteri akan lihat dari atas besok,” ujar Yuliot saat dimintai tanggapan soal tudingan keterlibatan aktivitas tambang emas di Sumut di Kantor Kementerian ESDM, Senin (1/12/2025).

Baca Juga: Agincourt Resources Buka Suara Soal Penyebab Bencana Banjir dan Longsor Sumut

Sebelumnya, PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, juga telah merilis pernyataan resmi terkait isu yang mengaitkan aktivitas tambang dengan bencana banjir bandang di Sumut.

Manajemen PTAR menyebut, lokasi banjir di Desa Garoga berada pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Garoga/Aek Ngadol, berbeda dan tidak terhubung dengan DAS Aek Pahu yang menjadi wilayah operasi tambang Martabe.

"Seiring beredarnya informasi mengenai penyebab bencana, kami perlu meluruskan informasi bahwa lokasi banjir bandang di Desa Garoga berada pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Garoga/Aek Ngadol, yang berbeda dan tidak terhubung dengan DAS Aek Pahu, tempat PTAR beroperasi," ungkap manajemen dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (28/11).

PTAR juga menyatakan tidak menemukan material kayu di DAS Aek Pahu yang dapat dikaitkan dengan temuan material banjir di wilayah Garoga.

"Pemantauan kami juga tidak menemukan material kayu di DAS Aek Pahu yang dapat dikaitkan dengan temuan di wilayah banjir," tambah manajemen.

PTAR menegaskan akan mendukung kajian komprehensif pemerintah atas seluruh faktor penyebab bencana dan menyatakan siap bekerja sama secara transparan.

Baca Juga: Agincourt Resources Buka Suara Soal Penyebab Bencana Banjir dan Longsor Sumut

Selanjutnya: Korban Bencana Sumatera–Aceh Bertambah, 447 Meninggal dan 399 Hilang

Menarik Dibaca: Promo PSM Alfamart Periode 1-7 Desember 2025, Es Krim Wall’s Feast Beli 2 Gratis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×