kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Baramulti Suksessarana (BSSR) belum tentukan target produksi batubara tahun depan


Kamis, 22 November 2018 / 20:52 WIB
Baramulti Suksessarana (BSSR) belum tentukan target produksi batubara tahun depan


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melihat kondisi pasar dan harga batubara acuan sekarang ini, membuat perusahaan tambang batubara PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) belum dapat memasang target produksi dan penjualan batubara untuk tahun depan.

“Kami lihat pasar dulu, saat ini masih dibahas untuk produksi tahun depan,” kata Direktur Baramulti Suksessarana, Khoirudin ketika ditemui di Jakarta, Kamis (22/11).

BSSR menargetkan mampu memproduksi batubara sebesar 10,5 juta ton di tahun ini. Khoirudin bilang, sampai Oktober 2018 realisasi produksi sudah mencapai 8,7 juta ton batubara. Sebanyak 1 juta ton batubara diantaranya merupakan batubara yang memiliki kalori 3.700 kcal/kg yang diproduksi melalui anak usahanya PT Antang Gunung Meratus.

BSSR menargetkan produksi batubara berkalori 3.700 kcal/kg ini sebanyak 1,5 juta ton yang mulai dipasarkan ke China dan India. Khoirudin mengatakan, saat ini pihaknya juga tengah mencoba untuk menjajaki pasar baru untuk produk anyar ini. Sebagai informasi, BSSR mulai melakukan percobaan produksi batubara berkalori 3.700 kcal/kg ini pada 2017.

Meski berada di tengah kondisi harga batubara yang fluktuatif, Khoirudin optimistis BSSR Bakal mencapai target produksi sebesar 10,5 juta ton batubara di tahun ini.

Tahun depan, BSSR juga terus melakukan eksplorasi untuk menambah cadangan. Asal tahu saja, BSSR menyediakan dana eksplorasi di tahun ini sebesar US$ 2,8 juta.

BSSR menyiapkan belanja modal sebesar Rp 180 miliar pada tahun ini. Sampai Oktober 2018, serapan belanja modal sudah lebih dari 75%.

Soal kewajiban menjual di pasar domestik atau domestic market obligation (DMO), Khoirudin mengaku, realisasi DMO BSSR sudah mmencapai 42% sampai Oktober 2018. Meski demikian, ia tak melakukan penjualan batubara pada perusahaan lain di luar grup perusahaan. “Kami utamakan grup internal, misalnya BSSR Kalimantan Timur,” imbuhnya.

Sebagai informasi, per September 2018 penjualan BSSR meningkat 11,12%, namun laba bersih turun 5,53% menjadi US$ 60,22 juta. Dengan harga batubara yang fluktuatif, BSSR terus melakukan efesiensi sehingga diharapkan penurunan harga batubara tak berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×