Reporter: Gloria Haraito | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Kurs rupiah yang stabil membuat pelaku tur dan travel yakin bisnis akan berkibar tahun ini. Senior Eksekutif Penjualan Tur PT Bayu Buana Tbk, Nurdin Supena mengatakan, kurs dolar AS yang sempat meroket tahun lalu sempat membuat perusahaan sulit jualan.
Maklum, kala itu dolar AS sempat menyentuh Rp 12.000. Di sisi lain, Euro pun sempat menyentuh Rp 15.000. Beruntung sekarang dolar AS sudah stabil di kisaran Rp 9.000 dan Euro di kisaran Rp 12.000.
"Upaya pemerintah menjaga kestabilan politik dan keamanan juga akan meningkatkan kepercayaan wisatawan mancanegara (wisman)," ujar Nurdin kepada KONTAN pekan silam. Hal ini terbukti dengan penumpasan kasus teroris serta berlangsungnya pemilu dengan aman.
Bayu Buana juga tak merasa kehadiran tiket online berdampak signifikan terhadap bisnis perusahaan. Sebab, saban tahun Bayu Buana meningkatkan kinerja jaringan teknologi informasi agar dapat melayani pelanggan sesegera mungkin. Lalu, perusahaan juga tetap melanjutkan kerja sama dengan agen travel Berlin dan London.
Strategi ini membuat Bayu Buana optimis kinerja tahun ini bisa tumbuh 30%. Tahun 2009 Bayu Buana membukukan pendapatan Rp 1,14 triliun, turun tipis 3,3% dibandingkan dengan total pendapatan 2008 yang sebesar Rp 1,18 triliun.
Secara garis besar, bisnis inti Bayu Buana terbagi atas empat divisi, yakni penjualan tiket, paket tur, reservasi hotel, serta pengurusan dokumen wisata. Penjualan tiket Bayu Buana mengalami penurunan 7,8% menjadi Rp 897,7 miliar. Tapi di sisi lain bisnis tur mengalami kenaikan 17,6% menjadi Rp 155,5 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News