kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.722   27,00   0,16%
  • IDX 8.242   -33,17   -0,40%
  • KOMPAS100 1.150   -4,66   -0,40%
  • LQ45 842   -2,15   -0,25%
  • ISSI 285   -0,47   -0,16%
  • IDX30 441   -2,54   -0,57%
  • IDXHIDIV20 511   -0,99   -0,19%
  • IDX80 129   -0,47   -0,36%
  • IDXV30 136   -1,17   -0,85%
  • IDXQ30 141   -0,13   -0,10%

Bea Keluar Minyak Sawit Desember 0%


Senin, 23 November 2009 / 09:56 WIB
Bea Keluar Minyak Sawit Desember 0%


Sumber: KONTAN | Editor: Test Test

JAKARTA. Bea keluar komoditas minyak kelapa sawit mentah alias crude palm Oil (CPO) pada Desember 2009 dipastikan sama dengan November, yakni 0%. Pasalnya, Departemen Perdagangan (Depdag) menetapkan Harga Patokan Ekspor (HPE) pada Desember sebesar US$ 623 per ton, lebih rendah dari HPE November US$ 691 per ton.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 223/2008 tentang penetapan barang ekspor yang dikenakan bea keluar dan tarif bea keluar, ekspor CPO akan terkena BK jika berada di atas US$ 700 per ton. Ekspor CPO terkena BK 1,5% jika harga rata-rata US$ 701 - US$ 750 per ton. Jika harga rata-rata US$ 751 - US$ 800 per ton dikenakan BK 3% dan seterusnya, secara progresif.

Susanto, Ketua Bidang Pemasaran Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), bilang kemungkinan BK di atas 0% baru terjadi tahun depan. "Sebab pertengahan November lalu, pasar CPO mulai bergairah dan terjadi kenaikan harga yang memungkinkan bea keluar bisa di atas 0%," jelasnya, pekan lalu.

Mengacu pada Malaysia Derivatives Exchange, harga transaksi CPO di akhir pekan (20/11-22/11) naik signifikan menjadi US$ 704,5 per ton, jika dibandingkan harga akhir Oktober, US$ 647 per ton.

Kenaikan harga ini diperkirakan menggenjot ekspor, terlebih BK Desember masih 0%. Volume ekspor CPO selama November dan Desember akan naik menjadi 1,4 juta ton dari Oktober 1,35 juta ton.

Susanto optimistis harga CPO bisa membaik meski fluktuatif. Sekretaris Umum Gapki Joko Supriyono menambahkan, jika tren kenaikan harga bertahan di atas US$ 700 per ton, BK CPO pada Januari bisa menjadi 3%.

Kenaikan harga itu dipicu lonjakan permintaan di Asia terutama India, China dan Pakistan, sementara pasokan terbatas. "Itu sebabnya GAPKI masih memprioritaskan ekspor ke wilayah Asia," jelas Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×