Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM melakukan pemantauan sistem kelistrikan Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) untuk memastikan kesiapan pasokan listrik di wilayah tersebut jelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H.
Pemantauan ini dilakukan melalui konferensi video yang turut diikuti oleh pimpinan unit kerja PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) di wilayah Jamali, termasuk Pusat Pengatur Beban (P2B) Jawa – Bali, Unit Induk Distribusi (UID) Banten, UID Disjaya (Jakarta Raya), UID Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, UID Jawa Timur, dan UID Bali pada Rabu (20/5) lalu.
Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir minta Dirut Arutmin ditetapkan sebagai Dirut PLN Batu Bara
Sekretaris Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Munir Ahmad menyampaikan, pada saat Idul Fitri tanggal 24 Mei 2020, diperkirakan beban puncak di sistem Jawa-Bali mencapai 16.612 megawatt (MW) dan daya mampu pasok 30.228 MW. Dengan begitu, cadangan operasinya mencapai 13.616 MW.
“Artinya perkiraan kondisi pasokan tenaga listrik pada Sistem Jawa-Bali saat Idul Fitri nanti pada umumnya berada dalam kondisi aman dengan reserve margin sebesar 82%,” ungkap dia dalam siaran pers di situs Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rabu (20/5).
Senior Manager Operasi Sistem P2B PLN Munawar Furqan menambahkan, beban puncak saat Idul Fitri pada umumnya memang lebih rendah dibanding saat hari kerja normal. Apa lagi, sektor bisnis saat ini sedang terkena dampak Covid-19.
Ia menyebut, beban normal sebelum adanya wabah Corona adalah sekitar 26.500 MW sedangkan perkiraan beban puncak saat lebaran sebesar 16.612 MW. “Jadi kalau dihitung persentase ada penurunan sekitar 37%,” ujar dia.
Baca Juga: Turunkan emisi gas rumah kaca, Indonesia terima dana US$ 56 juta dari Norwegia
PLN pun melakukan strategi dalam upaya pengamanan pasokan listrik saat Idul Fitri. Dalam hal ini, PLN telah menetapkan Standard Operating Procedure (SOP) pengamanan pasokan listrik dan menyiagakan personel siaga pengamanan pasokan listrik selama 24 jam di masing- masing unit operasional.