kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini cara pabrik industri kimia melakukan penyesuaian di era new normal


Minggu, 14 Juni 2020 / 19:48 WIB
Begini cara pabrik industri kimia melakukan penyesuaian di era new normal
ILUSTRASI. Pengemasan produk. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/ed/Spt/14


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) sudah menyiapkan sejumlah peraturan khusus untuk menghadapi era kenormalan baru (new normal). 

Fajar Budiono, Sekjen Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas)  menjelaskan di industri hulu kimia yang merupakan industri padat modal dengan karyawan sedikit,  kebijakan physical distancing tidak ada perubahan yang signifikan. 

Baca Juga: New normal melecut cita-cita Industri 4.0

Yang terang, pemain di industri kimia hulu akan memperketat protokol kesehatan seperti pengecekan suhu tubuh, cuci tangan, sanitasi, dan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD). "Hal yang berbeda adalah peraturan untuk tamu yang datang ke pabrik. Mereka  harus menyerahkan hasil test Covid-19, kalau dites negatif, baru bisa diterima,"  jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (14/6). 

Adapun setelah diperbolehkan, lanjut Fajar, kalau hanya tamu saja, ruang geraknya dibatasi dengan disediakan ruangan khusus dan jam bertandang hanya 2-6 jam saja. Sedangkan untuk tamu kontrak yang lebih dari sehari dan harus menginap, Fajar menjelaskan penginapan yang akan ditempati harus diverifikasi apakah ada potensi penularan virus atau tidak.  

Kemudian kalau di hilir yang diketahui merupakan industri padat karya, sudah harus mengatur ulang jarak antar manusia sehingga peraturan physical distancing bisa terpenuhi. Di saat yang sama, perusahaan juga melaksanakan protokol kesehatan yang sudah dianjurkan pemerintah. 

Baca Juga: Investasi Manufaktur Masih Bernas Meski Diguncang Pandemi Covid-19

"Namun karena kondisi saat ini utilisasi baru 70%, karyawan yang kontrak belum dipekerjakan sedangkan karyawan tetap akan dioptimalkan. Sehingga jaga jarak jadi memungkinkan. Selain itu, jam kerja tetap 3 shift," papar Fajar. 

Fajar mengatakan anggota Inaplas dari hulu-hilir tidak mengizinkan karyawan menggunakan transportasi publik sehingga yang tidak punya kendaraan, perusahaan menyediakan antar jemput. "Hal ini dilakukan untuk mencegah dan meminimalisir penularan," tutup Fajar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×