kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini nih, kebiasaan orang Indonesia di Path


Sabtu, 03 Mei 2014 / 14:30 WIB
Begini nih, kebiasaan orang Indonesia di Path
ILUSTRASI. Pecalang memantau situasi di area Monumen Kapten Anumerta Ida Bagus Putu Japa saat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 di wilayah Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Kamis (3/3/2022). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/wsj.


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Path boleh dibilang berhasil sukses menggaet pengguna di Indonesia. Dengan jumlah pengguna mencapai 4 juta orang, negeri ini merupakan pasar terbesar bagi jejaring sosial tersebut.

Ada apa di balik keberhasilan itu? Pendiri sekaligus CEO Path Dave Morin berpendapat bahwa tingginya angka penggunaan internet dan media sosial di Indonesia berkontribusi terhadap tingginya minat terhadap Path.

"Kalau kita lihat data penggunaan dua hal itu secara global, orang Indonesia adalah para pengguna internet dan media sosial nomor satu di dunia," kata Morin dalam percakapan via Skype dengan Kompas Tekno, Jumat (2/4).

Morin juga menangkap adanya preferensi atau kebiasaan orang Indonesia yang menurutnya sedikit berbeda dari pengguna di negara lain.

Fitur update status berisi cuplikan musik di Path, di mana pengguna bisa berbagi lagu yang tengah didengar, misalnya, tergolong populer di kalangan pengguna Tanah Air.

Menurut dia, hal ini berkebalikan dengan pengguna di Amerika Serikat yang lebih menyukai layanan foto.

"Yang juga populer adalah layanan berbasis lokasi. Saya tak tahu mengapa, mungkin karena Indonesia adalah negara yang geografinya beragam. Kami lihat banyak sekali pengguna yang melakukan check-in," lanjut Morin.

Pengguna Indonesia juga dinilai Morin doyan ngobrol, yang bisa dilihat dari tingginya penggunaan layanan messaging Path, termasuk group messaging.

Indonesia agaknya memang mendapat perhatian khusus dari Path. Morin mengungkapkan bahwa keputusan Path untuk menaikkan batas jumlah teman -yang masih berada dalam tahap uji coba- menjadi 500 orang dilandasi oleh banyaknya permintaan dari pengguna, terutama yang berasal dari Indonesia. (Oik Yusuf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×