kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Begini Pandangan Cisadane Sawit Raya (CSRA) Soal Prospek Bisnis pada 2023


Minggu, 13 November 2022 / 20:46 WIB
Begini Pandangan Cisadane Sawit Raya (CSRA) Soal Prospek Bisnis pada 2023
ILUSTRASI. Pabrik kelapa sawit PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA)


Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sawit, PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) memproyeksikan laju bisnis di tahun 2023 akan tetap melanjutkan pertumbuhan seperti tahun ini. Hal tersebut didukung oleh rata-rata harga crude palm oil (CPO) yang diprediksi masih berada di atas harga keekonomian. 

Seman Sendjaja, Direktur Keuangan & Pengembangan Strategis CSRA menuturkan, optimisme perusahaan bukan tanpa alasan. Hal ini didasari oleh permintaan CPO baik untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga maupun bahan dasar energi yang masih tinggi. Sehingga berdampak positif ke kinerja perseroan. 

"Di tengah kondisi ketidakpastian makroekonomi, geopolitik dan isu resesi, CSRA yakin harga sawit masih berada di atas harga keekonomiannya. CSRA juga senantiasa mengantisipasi berbagai faktor ketidakpastian dengan memperkuat kinerja operasional nya serta pembenahan internal di segala sisi," ungkap Seman, kepada Kontan.co.id, Minggu (13/11). 

CSRA juga kini tengah membangun pabrik kelapa sawit (PKS) 2 di kabupaten Labuhan Batu dan Tapanuli Selatan. PKS 2 ini ditargetkan bakal rampung pada pertengahan kuartal I-2023. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi CPO CSRA secara signifikan per tahun depan. 

Baca Juga: Pendapatan Samudera Indonesia (SMDR) Melesat pada Kuartal III

Selain itu, peningkatan produksi CPO CSRA di tahun 2023 juga diimbangi oleh peningkatan produksi tandan buah segara (TBS) berasal dari kebun-kebun perseroan yang telah memasuki umur produksi prima.

"CSRA juga terus melakukan penjajakan terhadap kebun-kebun yg berpotensi untuk diakuisisi," sebut Seman. 

Untuk memaksimalkan agenda kerja di tahun 2023, CSRA rencananya mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sekitar Rp 200 miliar-Rp 250 miliar. Besarannya akan bergantung pada kondisi rata-rata harga CPO ke depan. 

"Alokasinya  kemungkinan 40% untuk pembangunan infrastruktur di kebun seperti perumahan, jalan dan sebagainya. Dan 60% untuk akuisisi lahan baru di Sumatera Selatan," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×