Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) memandang prospek bisnis di sisa periode kuartal keempat ini dengan sikap optimistis. Sikap ini didasari oleh sejumlah katalis positif, terutama yang berkaitan dengan mulai kembalinya mobilitas dan kegiatan masyarakat.
Sekretaris Perusahaan Mayora Indah Yuni Gunawan mengatakan, pihaknya yakin penjualan di kuartal IV-2021 akan meningkat lantaran didorong oleh mulai normalnya sejumlah kegiatan masyarakat.
"Hal yang menjadi katalis positif antara lain membaiknya kondisi ekonomi, dan mulai normal nya kegiatan masyarakat, ditambah dengan sudah mulai dibukanya sekolah tatap muka" ujar Yuni saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (15/11).
Memanfaatkan momentum tersebut, MYOR pun disebut Yuni akan terus berupaya memastikan ketersediaan dan distribusi produk-produk mereka di semua channel penjualan.
Baca Juga: Penjualan Mayora Indah (MYOR) naik 13,12% hingga kuartal III-2021, simak rinciannya
Yuni menambahkan, Mayora Indah masih tetap teguh dengan target penjualan yang telah dibidik sebelumnya. Perusahaan memproyeksikan sampai dengan akhir tahun nanti pertumbuhan penjualan bisa mencapai angka dua digit, dengan peningkatan minimal 10%. "Proyeksi penjualan sampai dengan akhir tahun masih sesuai dengan target yang kami sampaikan pada saat public expose," tutur Yuni.
Sebagai catatan, sampai September lalu, Mayora Indah berhasil membukukan peningkatan penjualan hingga 13,12%. Di mana tercatat sebesar Rp 19,88 triliun, dari sebelumnya Rp 17,58 triliun yang dicetak di periode yang sama tahun lalu.
Penjualan bersih Mayora hingga kuartal ketiga tahun ini, masih ditopang oleh pasar lokal yang mencapai Rp 11,76 triliun. Kemudian disusul oleh penjualan dari pasar ekspor yang juga mengalami pertumbuhan 14,04% yoy menjadi Rp 8,13 triliun.
Sedangkan untuk laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun mengalami penurunan, dari semula Rp 1,55 triliun menjadi Rp 977,93 miliar.
Sekedar informasi, hingga kuartal III-2021, serapan belanja modal atau capital expenditure (capex) MYOR telah mencapai Rp 330 miliar, dari dana yang dianggarkan sekiatar Rp 600 miliar - Rp 1 triliun. "Penggunaannya selain untuk pembelian tanah, juga untuk pembelian mesin," kata Yuni.
Selanjutnya: Kinerja Emiten Makanan Bermerek Bakal Lebih Baik di Kuartal Akhir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News