kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Belum Akhir Tahun, Penyaluran LPG 3 Kg Sudah Overkuota


Senin, 09 Desember 2024 / 20:51 WIB
Belum Akhir Tahun, Penyaluran LPG 3 Kg Sudah Overkuota
ILUSTRASI. Pemerintah menetapkan kuota Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (kg) sebesar 8,03 juta metrik ton.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski belum tutup tahun, penyaluran Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (kg) bersubsidi sudah melebihi kuota atau overkuota dari penetapan berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengatakan, saat ini overkuota telah berada pada angka 3%.

"Hingga Desember ini, untuk LPG memang ada kelebihan, kurang lebih 3% over quota," ungkapnya saat konferensi pers di gedung Kementerian BUMN, Senin (9/12).

Meski LPG mengalami overkuota, jenis Public Service Obligation (PSO) atau subsidi lain seperti Pertalite dan Solar ungkap Simon masih beradai di bawah kuota.

"Tetapi untuk Pertalite dan Solar masih ada 2% under, masih di bawah kuota 2%," tambahnya.

Baca Juga: Elnusa (ELSA) Pastikan Kelancaran Pasokan LPG Jelang Akhir Tahun

Asal tahu saja berdasarkan catatan Kontan, pada tahun 2024, pemerintah menetapkan kuota LPG 3 kg sebesar 8,03 juta metrik ton.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan target subsidi energi tahun ini sebesar Rp 186,9 triliun, yang terdiri dari Rp 113,3 triliun untuk subsidi BBM dan Liquified Petroleum Gas (LPG), serta Rp 73,6 triliun untuk subsidi listrik.

Adapun terkait konsumsi energi selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), Simon mengatakan pihaknya memprediksi akan ada kenaikan konsumsi untuk bensin (gasoline) dan LPG.

Sedangkan solar akan mengalami penurunan sekitar 3,3% karena adanya pembatasan truk dan angkutan barang.

"Akan ada kenaikan untuk gasolin (bensin) itu sekitar 5%, (kenaikan) LPG kurang lebih 2,7%, sementara untuk solar itu ada penurunan karena kebatasan per-angkutan barang selama Nataru ini," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×