kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Belum panen raya, harga cengkeh melejit


Kamis, 08 Mei 2014 / 21:30 WIB
Belum panen raya, harga cengkeh melejit
ILUSTRASI. Tertarik Pilih DKV? Simak 5 Prospek Kerja Menjanjikan Buat Lulusan Jurusan DKV.


Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Mendekati pertengahan tahun, harga cengkeh masih membumbung. Mengutip data Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI), harga cengkeh tercatat masih dikisaran Rp 150.000 per kilogram (kg). Belum memasukinya masa panen raya di sebagian besar sentra produksi menjadi alasannya.

Dahlan Said, Sekjen Asosiasi Petani Cengkih Indonesia (APCI) mengatakan, pada awal tahun ini harga cengkeh sempat melonjak hingga Rp 170.000 per kg. "Saat ini daerah yang sudah mulai memasuki musim panen diantaranya Sulawesi," kata Dahlan, Kamis (8/5).

Musim puncak panen cengkeh diproyeksi jatuh pada bulan Juli sampai Oktober. Namun diperkirakan, harga cengkeh tetap bertengger di harga tinggi. Pasalnya, produksi tahun ini diperkirakan maksimal hanya sebesar 80.000 ton, atau lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai 100.000 ton.

Anomali cuaca, seperti hujan yang tidak merata serta banyaknya penyakit yang menyerang pohon cengkeh menjadi beberapa faktor yang mengakibatkan produksi cengkeh tidak maksimal. Dahlan bilang, dari 400.000 hektar (ha) lahan cengkeh potensial, hanya sekitar 300.000 ha yang potensial menghasilkan.

Agar harga dapat terjaga, APCI mengharap agar impor cengkeh tidak dibuka secara bebas. Dahlan bilang, kalau ada perusahaan yang akan melakukan impor maka harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari asosiasi. "Kita protes kalau ada impor, komitmen tidak boleh impor," kata Dahlan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×