Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) optimistis kinerja operasional di tahun ini bakal ciamik. Ini terlihat dari target produksi minyak sawit mentah atawa crude palm oil (CPO) untuk tahun ini.
Direktur Utama AALI Santosa menjelaskan, target volume produksi AALI di tahun 2021 akan berasal dari dua sumber, yakni kebun inti dan bukan kebun inti.
"Kalau dari kebun inti, AALI berharap tahun ini volume produksi bisa tumbuh kurang lebih 5% dibandingkan tahun lalu," kata dia dalam acara virtual, Rabu (10/2).
Santosa menambahkan, produksi kebun inti AALI dalam jangka menengah tidak akan banyak bergerak karena tanaman inti perusahaan sudah menjadi tanaman menghasilkan alias mature.
Sedangkan dari luar kebun inti, Santosa belum bisa memproyeksikan bagaimana raihan produksi di sepanjang tahun ini karena kebijakan pembatasan mobilitas masih berjalan. Hal ini tentu mempengaruhi pasokan ke AALI.
Santosa berharap, dari waktu ke waktu produksi CPO bisa meningkat dari sumber di luar kebun inti baik dari plasma yang dilakukan pembinaan dan operasionalnya, maupun pembelian buah dari masyarakat sekitar.
"Kami berharap tadinya tahun ini buah dari pihak luar bisa kembali seperti tahun-tahun sebelumnya," ungkap Santosa.
Baca Juga: Astra Agro (AALI) gencar kembangkan digitalisasi untuk tingkatkan produktivitas
Kendati demikian, dari tahun ke tahun, AALI , anggota indeks Kompas100 ini, gencar mengembangkan digitalisasi untuk mencapai produktivitas yang terbaik dan sebenarnya sudah dilakukan Astra Agro sejak 2017.
AALI sudah meluncurkan aplikasi berbasis teknologi informasi yang dirancang untuk mencapai produktivitas yang terbaik. Ketiga aplikasi yang diberi nama Melli (mills excellent indicator), Dinda (daily indicator of Astra Agro) dan Amanda (aplikasi mandor Astra Agro).
Ketiganya dinilai sangat bermanfaat dalam mendukung operasional perusahaan. Pengawasan, koordinasi maupun pengambilan keputusan cepat dan tepat bisa terus berjalan. “Ini yang membuat operasional perusahaan tidak terlalu terganggu dan relatif berjalan seperti biasa,” kata Santosa.
Karena itu, di tahun-tahun mendatang Astra Agro akan terus melanjutkan dan mengembangkan program digitalisasi. Kebutuhan untuk terwujudnya inovasi-inovasi baru di bidang teknologi disiapkan melalui satu tim khusus di Astra Agro yang disebut dengan Center of Innovation in Agritech (CIA).
Satu inovasi baru yang sudah dioperasikan selain Melli, Dinda dan Amanda adalah GPS tracker. Dengan teknologi ini, lokasi, jalur, luasan kerja karyawan di bagian rawat dapat diketahui secara jelas dan detil. Dengan demikian, proses-proses kerja bagian perawatan tanaman dapat berlangsung lebih efektif dan efisien.
Selanjutnya: Astra Agro Lestari (AALI) rilis tiga varietas bibit unggul
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
