Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - CILEGON. Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan pabrik petrokimia asal Korea PT Lotte Chemical Indonesia membidik pendapatan sebesar US$ 2 miliar per tahun.
Rosan mengungkapkan bahwa saat ini pembangunan pabrik tersebut telah mencapai 97,8%, dan diharapkan pada bulan Maret 2025 bakal efektif beroperasi.
"Diharapkan bulan Maret 2025 ini sudah bisa berproduksi dan bulan Mei sudah bisa melakukan ekspor," ujarnya saat kunjungan kerja ke PT Chemical Indonesia di Cilegon, Banten, Rabu (11/9).
Rosan mengungkapkan, dari hasil pembicaraan dengan pihak PT Lotte Chemical Indonesia, pabrik dengan total investasi sebesar US$ 3,9 miliar atau sekitar Rp 60 triliun ini, menargetkan pendapatan hingga US$ 2 miliar per tahun.
"Saya disampaikan untuk pendapatannya kurang lebih US$ 2 miliar per tahun," ungkap dia.
Baca Juga: Investasi Korea Selatan di Indonesia Capai Rp 200 Triliun, Banyak di Sektor Hilir
Adapun produk petrokimia besutan PT Lotte Chemical Indonesia di antaranya ethylene, propylene, hydrogen, polypropylene, butadiene dan BTX (benzen, toluene, xylene).
Rosan merinci bahwa 30% hasil produksi pabrik tersebut bakal diekspor ke sejumlah negara antara lain Malaysia, Thailand dan India. Sementara itu, 70% produksi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Lebih lanjut, Rosan menambahkan, dalam pembangunan pabrik ini berhasil menyerap 13.000 tenaga kerja asal Indonesia dan hanya sekitar 4% yang berasal dari Korea.
Dia bilang, ketika pabrik ini mulai efektif beroperasi di tahun depan bakal menyerap kurang lebih 1.300 tenaga kerja.
"Kalau pabriknya selesai, bisa menyerap kurang lebih 900 orang yang kerja secara permanen dan pasti ditambah lagi sekitar 400 orang tambahannya," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News