kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bhuwanatala mengincar hasil penjualan properti


Senin, 03 Juli 2017 / 14:12 WIB
Bhuwanatala mengincar hasil penjualan properti


Reporter: Siti Maghfirah | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk masih merasa kesulitan menjajakan proyek properti hunian di kawasan Citra Maja Raya di Lebak, Banten. Ini adalah kawasan seluas 2.000 hektare dari salah satu lini bisnis Grup Ciputra tersebut.

Maklum, sejak November tahun lalu hingga kini, emiten berkode BIPP di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut cuma mampu menjajakan sebanyak 600 unit kaveling saja di Citra Maja Raya. Jumlah tersebut baru sekitar 10% dari total unit hunian yang ada.

Alhasil, sampai saat ini pendapatan pra penjualan pengembang ini baru mencapai Rp 120 miliar. Padahal, Bhuwanatala sudah mematok target pra penjualan hingga akhir tahun ini bisa mencapai Rp 1 triliun.

Arianto Sjarief, Direktur Utama Bhuwanatala Indah Permai, berharap, penjualan hunian di proyek tersebut bisa berlari kencang di kuartal III hingga kuartal IV tahun ini, supaya target tercapai. Maklum, sejauh ini, pengembang properti tersebut masih menggantungkan asa dari pendapatan rutin yang berasal dari beberapa properti perusahaan. Seperti properti komersial serta hotel. Malah pada tahun lalu, pendapatan perusahaan ini seluruhnya berasal dari pendapatan rutin.

Untuk itu, perusahaan ini berencana mengoptimalkan pendapatan rutin dari proyek pusat belanja dan hotel. Bhuwanatala juga sedang membangun pusat belanja Star Square Mall Manado, yang telah selesai tahap konstruksi.

Mal ini direncanakan bisa beroperasi pada Juli ini. "Sudah buka secara parsial pada 9 Juni lalu, untuk pembukaan full di 28 Juli nanti. Saat ini okupansi sudah 80%," ungkap Arianto, kepada KONTAN, Minggu (2/7).

Selain itu, Bhuwanatala memulai dua proyek anyar lain yakni Hotel U Canggu dan Kemang Studio. Kedua proyek ini, menurut Arianto telah sampai pada tahap finalisasi perizinan.

Di U Canggu Hotel, Arianto memprediksi, pengerjaan akan memakan waktu 18 bulan atau baru bisa beroperasi tahun 2019. Nantinya hotel ini berkapasitas 100 kamar. Untuk membangun hotel yang berada di Bandung tersebut, BIPP merogoh kocek hingga Rp 100 miliar.

Sebelumnya, Bhuwanatala juga sudah punya hotel dengan merek U di Seminyak Bali yang bernama Hotel U Paasha di Seminyak, Bali.

Sementara Kemang Food Studio akan berlokasi di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Proyek ini akan dibangun di atas lahan seluas 2.068 m² dengan luas bangunan mencapai 3.246 m². Namun, Arianto belum mau membeberkan nilai investasi proyek tersebut.

Supaya proyek tersebut bisa lancar terbangun, Bhuwanatala sudah menganggarkan belanja modal sebesar Rp 161,44 miliar. Rinciannya sekitar 40% berasal dari kas internal perusahaan dan sisanya dari pinjaman perbankan.

Dari total belanja modal tersebut, BIPP sudah memakai sebesar Rp 70 miliar. Dana ini untuk membangun dan menyelesaikan proyek mal di Manado.

Sayang, Arianto tidak merinci soal target pertumbuhan perusahaan ini hingga akhir tahun ini. Yang jelas, pendapatan perusahaan ini sejatinya tidak cuma berasal dari pendapatan rutin, tapi juga bisa dari penjualan properti yang tengah digarap.

Adapun komposisi pendapatan rutin diproyeksikan sekitar 40% dari total pendapatan Hotel U Paasha, Star Square Manado (30%), Graha BIP (20%) dan sisanya dari proyek yang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×