Reporter: Ali Imron |
JAKARTA. Niat pemerintah untuk menggerakkan sektor riil dengan menurunkan BI Rate 50 basis point ditanggapi biasa oleh kalangan kontraktor. Pasalnya penurunan BI rate itu tidak lantas membuat perbankan menurunkan tingkat suku bunga pinjaman konstruksi. Perbankan masih bersikap hati-hati dalam menjaga likuiditas keuangannya.
Presiden Direktur Wiijaya Karya (Wika) Bintang Perbowo bilang, penurunan SBI ini setidaknya membawa semangat optimisme baru bagi pembangunan properti. Dengan begitu pengembang akan mulai berekspansi sehingga kontraktor mulai kebanjiran order.
“Apalagi kalau suku bunga kredit konstruksi diturunkan hingga menjadi 11%,” katanya, Rabu, (7/1). Hanya saja, dengan penurunan ini, tidak lantas membuat Wika tergiur untuk mengajukan pinjaman konstruksi ke perbankan.
Begitu pula dengan Adhi Karya. Penurunan BI rate ini sudah diperkirakan sebelumnya di dalam Rapat Kerja Perusahaan (RKP). Pasalnya mereka sudah menyusun RKP itu mengacu saat pemerintah menyusun asumsi APBN 2009. Sehingga modal yang digelontorkan sekitar Rp 40 miliar.
“Kami juga tidak ada rencana untuk mengajukan kredit konstruksi baru ke perbankan,” tandas Corporate Secretary Adhi Karya, Kurnadi Gularso.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News