Reporter: Muhammad Khairul | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk akan membuka kembali penerbangan kelas satu atau first class mulai tahun ini, setelah absen selama 27 tahun. Penerbangan kelas satu ini dibuka seiring bakal datangnya sejumlah pesawat Boeing 777-300 ER.
Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia, Pujobroto, menyatakan, pihaknya telah memesan 10 unit Boeing 777-300 ER. "Datang perdana Juni lalu secara bertahap hingga sebanyak empat unit," ujarnya.
Menurut Pujobroto, Boeing seri 777 ini mampu terbang selama 15 jam non-stop. Karena itu, Garuda akan menggunakan pesawat-pesawat baru ini untuk rute-rute jarak jauh, seperti rute Timur Tengah. "Kemudian, di akhir tahun, kami akan buka direct rute Jakarta-London yang akan menawarkan first class di dalam pesawat," paparnya.
Untuk melayani penumpang kelas utama, di dalam tubuh Boeing 777 ini berisi delapan kursi kelas satu, 38 kursi kelas bisnis, dan 268 kursi kelas ekonomi. Sebelumnya, maskapai pelat merah ini pernah mempunyai layanan kelas satu. Namun, layanan itu dihentikan pada 1985, lantaran merugi.
Direktur Servis Garuda, Faik Fahmi menambahkan, layanan kelas wahid itu nantinya akan memiliki juru masak atau chef, yang khusus melayani penumpang kelas satu. Selain itu akan tersedia juga TV online sehingga penumpang bisa tetap menyaksikan siaran televisi meski sedang mengudara. "Saat ini dengan layanan economy class yang bisa dilihat penumpang hanya video," tutur Faik.
Bahkan, dia bilang, kursi yang akan dipakai di kelas satu bakal berbeda dengan kursi yang ada di kelas lain. "Kursinya nyaman untuk tidur. Bahkan akan ada kamar khusus sehingga privasi penumpang terjaga," ujarnya.
Garuda telah menggandeng berbagai konsultan kelas dunia untuk menyediakan layanan utama tersebut, termasuk konsultan Yate dari London. Tak hanya itu, first class juga akan memberikan layanan immigration on board. Layanan ini diperuntukkan bagi penumpang Garuda yang menuju Jakarta, sehingga tidak perlu mengantre imigrasi di bandara.
Untuk layanan imigrasi ini, Garuda bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Departemen Hukum & HAM dan Bank Rakyat Indonesia. Layanan pengurusan dokumen keimigrasian ini berupa pemberian visa on arrival di atas pesawat.
Menurut Faik, target penumpang first class adalah kalangan kelas atas yang selama ini menggunakan layanan kelas satu di maskapai lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News