Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Benakat Integra Tbk (BIPI) menunda melakukan ekspansi infrastruktur kelistrikan tahun ini. Padahal, sebelumnya, PT Benakat berencana menggarap proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 35 megawatt di salah satu tambang mereka. Adapun targetnya dapat mulai dikerjakan pada semester I-2016.
Sekretaris Perusahaan PT Benakat Integra Tbk Remanja Dyah Intansuri bilang, pertimbangan menunda lantaran bisnis batubara masih lesu, sehingga berimbas pada semua lini bisnis mereka. "Kebanyakan faktornya berasal dari kondisi ekonomi keseluruhan, yang berimbas pada semua lini bisnis perusahaan. Jadi belum terealisasi," ujarnya ke KONTAN, Senin (6/6).
Manajemen Benakat juga belum bisa memastikan kapan rencana pembangunan infrastruktur kelistrikan itu akan mereka realisasikan.
Sekadar informasi, rencana pembangunan pembangkit ini sempat disampaikan manajemen emiten berkode saham BIPI pada tahun lalu. Namun perusahaan ini belum memerinci dimana lokasi pembangkit yang akan mereka bangun lantaran belum memastikan siapa mitra mereka.
Karena bisnis setrum belum pasti, perusahaan ini tengah memacu produksi agar bisnis tetap tumbuh positif. Sebelumnya manajemen Benakat menargetkan produksi minyak dari anak usahanya PT Benakat Oil Grup dengan volume produksi sebesar 1.625 barel per hari (bph). Target ini lebih rendah jika dibandingkan dengan produksi pada tahun lalu yang sebanyak 1.877 bph.
Sementara dari PT Astrindo Mahakarya Indonesia yang bergerak di bidang jasa infrastruktur pertambangan batubara, menargetkan produksi 96 juta ton, atau naik 37,14 % dari realisasi tahun lalu 70 juta ton. Produksi batu bara ini merupakan hasil produksi anak usaha Astrindo PT Mitratama Perkasa dan PT Nusa Tambang Pratama.
Selain menggenjot produksi manajemen BIPI saat ini terus berupaya melakukan efisiensi kegiatan operasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News