Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia
NUSA DUA. Jika biasanya perusahaan asing yang masuk Indonesia, maka kebalikannya dengan PT Multi Bintang Indonesia Tbk. Emiten bir dengan kode saham MLBI ini berencana melebarkan sayapnya keluar negeri.
Australia telah lebih dulu menjadi sasaran produk minuman bir Bintang. "Selanjutnya, kami akan mencoba Jepang dan Korea," imbuh President Director Multi Bintang Michael Chin kepada KONTAN seusai kegiatan ERMA Bali International Seminar on Enterprise Risk Management, Kamis (4/12).
Sebagai catatan, MLBI telah memiliki pos pendapatan dari penjualan ekspor. Hingga kuartal III-2014, angkanya tercatat Rp 27,47 miliar, lompat 98% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 13,89 miliar.
Michael enggan merinci target ekspornya untuk ke Jepang dan Korea. Namun, dirinya optimistis akan terjadi lonjakan serupa atas penjualan ekspornya ke kedua negara tersebut. Alasannya sederhana, yakni soal pariwisata.
Jika dicermati, sejatinya banyak turis yang mendatangi spot-spot keren di Indonesia. Seperti turis pada umumnya, sesampainya disini mereka mencari minuman alkohol kelas ringan, yakni bir. Kebetulan, penetrasi pasar brand bir keluaran Multi Bintang terbilang sudah kuat. Para turis tersebut juga ternyata doyan dengan bir buatan Multi Bintang.
"Jadi, mereka banyak yang request. Dan, seharusnya kita patut bangga karena memiliki nilai tambah, bir lokal sangat disukai Australia, Jepang dan Korea, padahal mereka sendiri juga merupakan negara yang memiliki bir khas -nya sendiri," tutur Michael.
Logis jika dibilang permintaan minuman racikan Multi Bintang dari luar negeri juga bakal terus meningkat. Sebab, pariwisata merupakan salah satu sektor yang bakal diakselerasi pertumbuhannya oleh pemerintahan baru saat ini.
Sehingga, fenomena-fenomena turis asing yang menyukai Bit Bintang semakin bertambah. Dengan kata lain, peluang yang bisa dimanfaatkan perseroan akan semakin besar.
Namun, Multi Bintang memang mulai giat merambah pasar asing. Namun, pasar dalam negeri tetap menjadi andalan. Maklum saja, konsumsi dalam negeri seperti belum mencapai titik jenuh. Sedikit gambaran, penjualan dalam negeri Multi Bintang masih jauh berlipat lebih besar dibanding ekspornya. Hingga kuartal III tahun ini, penjualan dalam negeri Rp 1,96 triliun, naik 9% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 1,79 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News