kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisi International (BISI) Raih Laba Bersih Rp Rp 154,28 Miliar di Kuartal I-2022


Kamis, 19 Mei 2022 / 19:50 WIB
Bisi International (BISI) Raih Laba Bersih Rp Rp 154,28 Miliar di Kuartal I-2022
ILUSTRASI. Panen hasil benih jagung super hibrida produksi BISI.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penjualan benih dan produk agrokimia, PT Bisi International Tbk (BISI) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 154,28 miliar pada kuartal I 2022, atau naik 94,9% dibandingkan periode sama tahun 2021 sebesar Rp 79,465 miliar. Dengan bekal tersebut, perseroan masih optimistis di tahun ini dapat mencapai target pertumbuhan laba dobel digit dibandingkan tahun 2021.

Presiden Direktur BISI Agus Saputra Wijaya mengatakan, pencapaian tersebut didorong oleh perbaikan dari sisi cost yang berusaha ditekan agar lebih efisien. Kemudian BISI turut meninjau kembali processing di lapangan, serta  strategi penjualan yang diatur lebih baik.

"Jadi saat ini kami berusaha mengeluarkan barang jika begitu diperlukan, dan disesuaikan pula dengan musimnya. Sehingga, tidak terjadi keaadan barang kembali lagi ke pabrik. Kami sangat proporsional sekarang," ungkap Agus saat dihubungi Kontan, Kamis (19/5).

Baca Juga: Bisi International Segera Eksekusi Pembangunan Gudang di Makassar dan Gorontalo

Adapun, dalam tiga bulan pertama tahun ini, BISI mencatatkan penjualan naik 42,3% menjadi Rp 618,88 miliar yang ditopang penjualan pestisida dan pupuk kepada pihak ketiga sebesar Rp 259,2 miliar, atau menyusut 1,5% dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 263 miliar. Sementara, penjualan benih jagung naik 114,8% menjadi Rp 217,52 miliar. Lalu, penjualan benih sayuran dan buah-buahan tumbuh 1,2% menjadi Rp 66,36 miliar.

Agus optimistis laba dapat tumbuh dobel digit di tahun ini. Selain karena jalur distribusi menjadi semakin lancar karena akses pembatasan PPKM yang sudah tidak diberlakukan, permintaan diramal juga akan meningkat sebab hotel, restoran dan kafe (Horeka) sudah perlahan buka secara normal. Sehingga, permintaan pupuk tanaman holtikultura dapat kembali meningkat seperti melon dan cabai.

 

"Selain itu, penjualan benih jagung juga masih sangat baik di awal tahun ini dan memiliki harga yang cukup stabil. Sehingga perseroan optimistis pendapatan dapat mencapai target," tambah Agus.

Sebagai gambaran, BISI membukukan pendapatan Rp 2,02 triliun di sepanjang tahun 2021 meningkat dibandingkan pendapatan tahun 2020 sekitar Rp 1,81 triliun. Dari sisi laba bersih, BISI mencatatkan pertumbuhan dari Rp 275,67 miliar pada tahun 2020 menjadi Rp 380,99 miliar untuk tahun berjalan.

Agus menjelaskan, hingga akhir april 2022, BISI sudah menggunakan sekitar 70% dari belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dialokasikan Rp 82 miliar di tahun ini. Dimana, dana tersebut digunakan untuk keperluan membeli mobil-mobil dan mesin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×