kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -1.000   -0,07%
  • USD/IDR 15.935   10,00   0,06%
  • IDX 7.327   130,75   1,82%
  • KOMPAS100 1.120   21,42   1,95%
  • LQ45 884   14,25   1,64%
  • ISSI 223   3,07   1,39%
  • IDX30 452   7,34   1,65%
  • IDXHIDIV20 542   7,51   1,40%
  • IDX80 128   2,15   1,70%
  • IDXV30 131   2,15   1,67%
  • IDXQ30 150   2,26   1,53%

Bisnis Coca-cola tak terpengaruh rupiah


Kamis, 13 Agustus 2015 / 10:09 WIB
Bisnis Coca-cola tak terpengaruh rupiah


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Perusahaan minuman PT Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) belum berencana menaikkan harga jual produk menyusul pelemahan rupiah. Perusahaan asal Negara Uwak Sam ini memilih mempertahankan harga dalam situasi seperti ini.

Andrew Hallatu, Communication Manager PT CCAI bilang, tak ada alasan mereka menaikkan harga jual saat mata uang rupiah melemah. "Bahan baku kami mayoritas dari dalam negeri," klaim Andrew, Rabu (12/8).

Selain mempertahankan harga, CCAI berusaha memperbesar pasar dengan menggenjot penjualan. Salah satu cara yang dilakukan adalah, meluncurkan produk baru saat peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Suryanto Gunawan, Marketing Manager CCAI bilang, mereka meluncurkan produk baru yang menyematkan 70 nama populer di Indonesia pada produk Coca-cola. Tak hanya itu ada juga penggunaan karakter lain seperti penggunaan kata komunitas.

"Kami harap produk ini bisa menambah minat konsumen dan meningkatkan penjualan kami," kata Suryanto. Namun sayang, Suryanto enggan menyebut target penjualan dari aksi pemasaran ini. Begitu juga dengan target penjualan CCAI sepanjang tahun ini.

Untuk diketahui saja, CCAI dalam rentang waktu tiga tahun mulai 2014 lalu menambah investasi US$ 300 juta di Indonesia. Dana ini untuk meresmikan 18 lini produksi baru, menambah 150.000 lemari pendingin serta membangun tiga micro distribution center (MDC).

Saat ini, CCAI punya sembilan pabrik yang berlokasi di Medan, Padang, Lampung, Surabaya, Semarang, Cibitung, Cikedok, Bali dan Sumedang. "Kami saat ini berupaya meningkatkan produksi dari pabrik kami yang sudah ada. Karena itu lebih efisien dan tidak membebani biaya operasional ketimbang menambah pabrik baru," kata Andrew. Sayang, Andrew juga enggan menyebutkan kapasitas produksi mereka saat ini.

Selain produk karbonasi, CCAI punya varian produk lain berupa isotonik, juice, teh, air minum dalam kemasan dan susu. Untuk minuman karbonasi terdapat merek Coca-Cola, Fanta, Sprite, Diet Coke, Coke Zero, dan Schweppes. Adapun diantara produk minuman CCAI lainnya adalah; Powerade Isotonik, Minute Maid Pulpy dan Frestea.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×