kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis suplemen tumbuh kian sehat


Jumat, 02 September 2016 / 10:56 WIB
Bisnis suplemen tumbuh kian sehat


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Industri suplemen kesehatan tetap tumbuh, meskipun daya beli masyarakat masih lemah. Pelaku industri melaporkan, kenaikan penjualan suplemen tersebut terjadi karena masyarakat mulai memahami pentingnya suplemen untuk meningkatkan produktivitas.

Alva Paloma, Anggota Bidang Hubungan Internasional dan Hubungan Pemerintah Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI) mengungkapkan, pada semester I-2016 lalu pihaknya menerima laporkan kenaikan penjualan suplemen sebesar 10%. "Penjualan lebih baik ketimbang periode yang sama tahun lalu," jelas Alva kepada KONTAN, Selasa (30/8).

Menurut Alva, pertumbuhan penjualan terjadi seiring dengan adanya dukungan dari pemerintah, baik dari sisi regulasi serta penyelenggaraan kegiatan terkait dengan produk suplemen kesehatan. "Dengan dukungan pemerintah, perusahaan suplemen domestik saat ini bisa lebih mudah melakukan pendaftaran obat dibandingkan obat impor," terang Alva.

Selain produk suplemen lokal, pertumbuhan penjualan suplemen pada periode pertama tahun 2016 juga di nikmati oleh produk suplemen impor. "Ada produk suplemen kalsium dari Amerika Serikat (AS) dan produk herbal dari China dan India yang beredar di Indonesia," terang Alva tanpa menyebutkan merek.

Salah satu produsen suplemen yang mencatatkan pertumbuhan penjualan positif pada periode pertama tahun 2016 adalah PT Indocare Citrapasific, yang memproduksi vitamin C dengan merek Ester-C. "Pertumbuhannya penjualan kami di semester satu di atas dua digit," terang Aswan, Direktur PT Indocare Citrapasific kepada KONTAN, Selasa (30/8).

Aswan sendiri tidak menduga masih bisa mencatat pertumbuhan penjualan di saat kondisi ekonomi sedang lesu. "Yang kami kagum saja, bisa tumbuh di waktu banyak bisnis yang turun. Kami lihat kesadaran masyarakat Indonesia terhadap antisipasi sakit itu sudah lebih baik," terang Aswan.

Dia bahkan menemukan, suplemen belakangan ini tak lagi dikonsumsi oleh kalangan masyarakat kelas menengah saja. Banyak masyarakat kelas ekonomi ke bawah sudah menganggap suplemen sebagai kebutuhan.

Untuk meningkatkan penjualan suplemen, Indocare Citrapasific berencana meluncurkan varian suplemen anyar tahun ini. "Saat ini produk baru tersebut masih dalam proses pendaftaran. Sedang siap-siap akan diproduksi di semester kedua ini," kata Aswan. Sayang Aswan enggan menjelaskan detail nilai penjualan suplemennya. 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×