kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,39   2,75   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Blanja.com tutup, begini tanggapan idEA


Kamis, 03 September 2020 / 21:32 WIB
Blanja.com tutup, begini tanggapan idEA
ILUSTRASI. marketplace BLANJA.com


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menanggapi tutupnya operasional platform e-commerce Blanja.com, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Bima Laga mengatakan secara umum perkembangan industri e-commerce Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan di masa pandemi COVID-19, peningkatan transaksi terbilang cukup signifikan.

"Perkembangan industri e-commerce Indonesia secara umum meningkat dari tahun ke tahun. Terlebih dalam situasi pandemi. Peningkatan transaksi terbilang cukup signifikan. Bahkan e-commerce bisa jadi salah satu jalan keluar guna mendorong perputaran roda ekonomi Indonesia," ujarnya kepada Kontan tanpa mengelaborasi detail peningkatan tersebut, Kamis (3/9).

Ia berkata, melalui melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia para pengusaha UMKM yang terdampak pandemi diarahkan untuk juga membuka usaha di platform e-commerce.

Baca Juga: Tutup Blanja.com, Telkom ingin fokus pada segmen korporasi B2B dan UMKM

Sementara itu, berdasarkan laporan iPrice pada tahun 2019 lalu menyebutkan industri e-commerce di Indonesia memang sangat prospektif, tetapi tidak semua pemain di dalamnya berhasil memanen keuntungan.

Sejak awal tahun 2000-an, iPrice mencatat ada 16 perusahaan e-commerce yang tumbang sampai tahun 2019. Indikasi tumbangnya perusahaan ada dua macam, pertama akibat penghentian operasi secara menyeluruh, kedua yakni dengan penggantian nama karena akuisisi.

"Ada lima perusahaan e-commerce yang gugur karena diakuisisi pihak lain dan kemudian berganti nama, yakni Tokobagus, Kleora, Berniaga.com, Plasa.com, dan MatahariMall.com. Sedangkan 11 perusahaan lain tumbang karena sepenuhnya berhenti beroperasi," tulis iPrice sebagaimana dikutip oleh Kontan, Kamis (3/9).

Sedangkan sisanya mengalami penghentian secara menyeluruh di antaranya Multiply, Rakuten, Valadoo, Scallope, Paraplou, Cipika, Lolalola, Beautytreats, Lamido, Sedapur, dan Qlapa. Blanja.com menambah daftar penghentian operasi di tahun 2020.

Baca Juga: Info penting! E-commerce Blanja.com punya Telkom ditutup, begini cara tarik saldonya

Selanjutnya, iPrice menulis jika perusahaan e-commerce Indonesia yang telah tumbang di Indonesia sejauh ini punya rataan hidup selama 4 tahun. Meski begitu, ada perusahaan yang dapat bertahan sangat lama di atas rata-rata, seperti Multiply, yang mampu eksis hingga 10 tahun.

Dari daftar 16 perusahaan e-commerce yang tercatat iPrice hingga tahun 2019, ada tujuh perusahaan memutuskan untuk berhenti beroperasi pada periode tersebut karena tidak melihat kemungkinan yang cerah dengan model bisnis mereka sendiri. "Perusahaan yang dimaksud yakni Berniaga.com, Lolalola, Tokobagus, BeautyTreats, Lamido, Rakuten, dan Qlapa," tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×