kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BMW Indonesia dukung permenperin 34/2017


Rabu, 25 Oktober 2017 / 21:42 WIB
BMW Indonesia dukung permenperin 34/2017


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permenperin 34/2017 soal Incompletely Knocked Down (IKD) dan Completely Knocked Down (CKD) baru menuai reaksi beragam dari pelaku industri otomotif. Namun untuk produsen otomotif BMW Group Indonesia mengaku mendukung aturan tersebut.

Jodie O’tania, Vice President Corporate Communications BMW Group Indonesia menjelaskan, BMW Group Indonesia telah secara konsisten menghadirkan beragam model yang dirakit secara lokal.

"Oleh karena itu, kami menyambut baik serta optimistis dapat mengambil bagian dari inisiatif pemerintah dalam mendorong pertumbuhan industri otomotif terutama untuk segmen premium," kata Jodie, Rabu (25/10).

Sebagai informasi, sejak 2011, BMW Group Indonesia telah bekerja sama dengan PT Tjahja Sakti Motor dan PT Gaya Motor dalam menghadirkan beragam model kendaraan BMW dalam versi CKD, mulai dari BMW Seri 3, BMW Seri 5, BMW X1, BMW X3, BMW X5, dan yang terbaru BMW Seri 7, yang merupakan kendaraan paling mewah dari brand BMW.

Menurutnya langkah strategis dari perakitan lokal ini tidak hanya menjadi bukti nyata akan komitmen perusahaan dalam menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar terpenting bagi BMW Group di kawasan Asia Tenggara. Namun juga untuk memberikan pilihan yang lebih beragam dengan nilai yang paling kompetitif kepada konsumen BMW.

Mengenai potensi ekspor, Jodie menjelaskan kemungkinan selalu ada dan tidak tertutup kemungkinan bagi BMW untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi di kawasan Asia Tenggara. "Namun kembali lagi kepada beragam faktor yang mempengaruhi seperti perhitungan skala ekonomi, peraturan-peraturan terkait dan kemudahan untuk melakukan bisnis di Indonesia," lanjutnya.

Yang jelas di tahun-tahun yang akan datang BMW Group Indonesia akan secara konsisten menghadirkan kendaraan-kendaraan rakitan lokal. Penerbitan peraturan serta regulasi baru seperti ini menurutnya akan menjadi pemicu BMW i untuk terus berpartisipasi dalam memberikan perkembangan yang positif. "Tidak hanya untuk industri otomotif Indonesia, namun juga ekonomi Indonesia secara keseluruhan," ujar Jodie.

Hingga akhir tahun 2017, BMW Group Indonesia optimistis dapat mencapai target. Hal ini didukung respon positif terutama untuk kendaraan the all-new BMW 5 Series. Selain itu juga segmen kendaraan SAV BMW yaitu BMW X5 dan X3 terus tumbuh sepanjang tahun 2017.

"Untuk mendukung hasil 2017, BMW Indonesia juga akan mengadakan beberapa kegiatan dan program penjualan khusus di bulan November 2017," kata Jodie.

Asal tahu, BMW Seri 3 masih menjadi kendaraan BMW dengan penjualan terbanyak di Indonesia. Diikuti oleh BMW X1 dan BMW Seri 5. Pertumbuhan signifikan terjadi pada kendaraan BMW Seri 7.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×