Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) akan melakukan evaluasi bulanan atas penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi oleh PT Pertamina (Persero). Maklum saja, perusahaan minyak milik negara tersebut telah ditetapkan sebagai pemenang tender BBM bersubsidi tahun ini.
Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajogio bilang sepanjang tahun ini setidaknya sudah ada dua kejadian terganggunya penyaluran BBM bersubsidi ke masyarakat.
Pertama masalah kelangkaan premium dan solar di SPBU yang terjadi di awal tahun, ketika pengusaha SPBU menahan pembelian karena khawatir harga turun plus rusaknya sistem pemesanan online yang baru diterapkan Pertamina. Kelangkaan kedua, terjadi karena terganggunya penyaluran akibat depot Plumpang yang terbakar akhir pekan lalu.
"2009 ini kita akan lakukan evaluasi bulanan, karena jujur saja tahun sebelumnya kita tidak teratur melakukan evaluasi. Karena di awal tahun saja sudah ada dua kejadian yang mendapat highlight dari BPH Migas," ujar Jugi, usai rapat kerja dengan Komisi 7 DPR, Rabu (21/1).
Penilaian bulanan ini menurutnya akan menjadi bahan penilaian terhadap kinerja Pertamina selaku pengemban tugas penyalur BBM bersubsidi 2009.
Terkait terbakarnya depot Plumpang, Jugi mengakui telah terjadi sedikit gangguan distribusi di sejumlah SPBU yang dilayani depot Plumpang. Tetapi gangguan itu menurutnya bisa diatasi dengan cukup baik oleh Pertamina dengan cara mengalihkan pasokan dari Plumpang dari tiga depot lainnya, yaitu Tanjung Gerem, Cikampek, dan Padalarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News