kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPH Migas: Konsumsi bbm non subsidi meningkat


Senin, 13 Juni 2016 / 14:36 WIB
BPH Migas: Konsumsi bbm non subsidi meningkat


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) non subsidi seperti pertalitehingga empat kali lipat dan pertamax hingga mencapai sekitar dua kali lipat dibandingkan konsumsi awal tahun, memang mengejutkan. 

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Sommeng menyebutkan, fenomena ini sebagai perubahan perilaku konsumsi masyarakat yang mulai berubah.

Alasannya, pembelian BBM jenis Pertalite lebih mudah dibandingkan dengan premium yang biasanya harus mengantri panjang. Selain itu, pertalite menjadi alternatif pilihan bbm baru bagi masyarakat.

"Itu cuma masalah perilaku konsumen saja. Kualitas bbm makin baik akan baik juga buat mesin, semakin efisien juga,"jelas Andy kepada KONTAN pada Minggu (12/6).

Peningkatan konsumsi BBM non subsidi ke depannya akan jauh lebih bagus. Apalagi jika subsidi langsung dialihkan ke perorangan, sehingga tepat sasaran. Sebab, hingga saat ini tidak semua masyarakat Indonesia mengonsumsi BBM. 

Di sisi lain, fenomena peningkatan konsumsi bbm non subsidi juga akan menyehatkan keuangan negara.

"Kalau tidak ada subsidi, maka fiskal Indonesia lebih sehat dan defisit akan berkurang karena sekarang kan kita hampir semuanya impor yang berarti butuh mata uang asing. Beban fiskal kita berkurang," kata Andi.

Selain itu, dengan perubahan pola konsumsi BBM ini dengan disparitas harga yang rendah, sehingga konsumsi BBM subsidi menurun membuat pasokan bbm dikonsumsi dengan tepat.

"Dulu disparitas harga tinggi sehingga banyak orang melakukan hal yang tidak baik seperti untuk dijual kembali atau untuk dijual ke industri. Artinya dulu tidak terpakai dengan tepat.Jadi efeknya peningkatan konsumsi bbm non subsidi bagus," ujar Andi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×