kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,89   4,58   0.50%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPOM Temukan 70 Kosmetika Berbahaya


Jumat, 12 Juni 2009 / 08:15 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Berhati-hatilah memiliki produk kosmetika. Kemarin, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan temuan 70 produk kosmetika yang membahayakan konsumen.

BPOM menemukan 70 kosmetika berbahaya itu setelah melakukan uji sampling selama hampir lima bulan. "Produk tersebut kami beli di supermarket dan pasar tradisional," ujar Husniah Rubiana Thamrin Akib, Kepala BPOM ketika dihubungi KONTAN kemarin (11/6).

Kata Husniah, 70 produk bermasalah itu umumnya mengandung zat mercury. "Ada juga yang menggunakan pewarna kertas," katanya.

Menariknya, ada beberapa merek terkenal masuk dalam daftar kosmetika berbahaya temuan BPOM ini. Misalnya Ponds Detox Complete Beauty Care Make Up Kit, dan Olay 4 in 1 Complete Make Up.

Husniah menjelaskan, Ponds mengandung zat Merah K.3 dan K.10. Sedangkan Olay mengandung zat Merah K.10. Kedua produk ini juga tak terdaftar di BPOM. "Pewarna seperti itu jika dipakai akan menyebabkan kulit menjadi hitam dan menyebabkan kanker kulit," tegas Husniah.

Beberapa produk berbahaya tersebut ada yang diimpor , seperti dari China, Taiwan, Thailand, dan Amerika.
Selain produk kosmetika berbahaya, BPOM juga menemukan produk yang izin edarnya tak sesuai dengan kenyataan dilapangan. "Ketika diuji oleh BPOM memenuhi standar kadar mercury, tapi yang beredar ternyata melebihi ketentuan," ujar Husniah.

Ia menambahkan, BPOM telah meminta dinas kesehatan di daerah menarik berbagai produk berbahaya tersebut.

PT Unilever Tbk langsung membantah temuan BPOM. Produsen sekaligus pemegang merek Pond's ini menegaskan, kosmetik berlabel Pond's yang dinyatakan berbahaya oleh BPOM tersebut adalah Pond's palsu.
"Kami akan segera mengeluarkan klarifikasi resmi agar tidak terjadi kebingungan pada pengguna Pond's asli," ujar Sekretaris Perusahaan Unilever Franky Jamin kepada KONTAN Kamis malam (11/6).

PT Unilever sendiri, kata Franky, bukannya tidak mengetahui peredaran Pond's abal-abal tersebut. Namun langkah penertibannya memang bukan perkara gampang. "Produsen palsu itu biasanya sporadis dan bergerak dalam skala kecil," ujar Franky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×