kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Budi Waseso Sebut Potensi Serapan Beras Bulog di Kuartal I 2022 Capai 4,14 Juta Ton


Senin, 17 Januari 2022 / 13:57 WIB
Budi Waseso Sebut Potensi Serapan Beras Bulog di Kuartal I 2022 Capai 4,14 Juta Ton
ILUSTRASI. Direktur Utama Bulog Budi Waseso saat konferensi pers terkait Bantuan Sosial Presiden pada masyarakat di Jabodetabek, Selasa (23/6).


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Perusahaan Umum (Perum) Bulog dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR di Gedung DPR, Senin (17/1) mengungkapkan bahwa di tahun ini Bulog akan berkonsentrasi untuk menyerap hasil produksi petani dalam negeri secara optimal.

Direktur umum Perum Bulog, Budi Waseso dalam RDP tersebut menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan terutama pada saat produksi mengalami surplus dan bertujuan untuk menstabilisasi harga gabah atau beras yang berlebihan di tingkat hulu pada saat panen.

Budi juga mengatakan bahwa berdasarkan data BPS dan pengamatannya di lapangan, maka diperkirakan produksi akan terjadi di bulan Februari-Maret 2021, dengan asumsi, surplus produksi menjadi sasaran utama serapan Bulog.

Baca Juga: MInyak Goreng Bersubsidi Rp 14.000 Per Liter

Ia juga menjelaskan bahwa di kuartal I/2022 potensi serapan beras mencapai 4,14 juta ton. Menurutnya jumlah ini ideal untuk memenuhi kebutuhan menjaga stok sebesar 1 – 1,5 juta ton beras.

“Berdasarkan data BPS dan pengamatan kami di lapangan, diperkirakan produksi terjadi pada bulan Februari-Maret 2022 ini. dengan asumsi surplus produksi adalah sasaran utama serapan Bulog. Maka potensi serapan beras pada kuartal I/2022 sebanyak 4,14 juta ton beras. Jumlah tersebut ideal untuk memenuhi kebutuhan menjaga tingkat stok sebesar memenuhi kebutuhan menjaga tingkat stok sebesar 1-1,5 juta ton beras,” katanya.

Sementara itu, puncak produksi diprediksi akan terjadi di bulan Maret, dengan memperhatikan kondisi iklim selama kuartal IV/2021, dan kuartal I/2022, tidak akan ada anomali ekstrim kekeringan dan tidak adanya el nino.

Selain akan melakukan penyerapan gabah atau beras dalam negeri pada tahun 2022, Budi juga menjelaskan bahwa Bulog membuat perencanaan pengadaan pangan lainnya yang jumlahnya akan disesuaikan dengan kebutuhan komersial di perusahaan dan kemampuan penjualan.

Baca Juga: Harga Sembako Melambung, Pemerintah Gelar Operasi Pasar




TERBARU

[X]
×