Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Situs belanja online BukaLapak.com optimistis pasar belanja online akan membaik pada tahun ini. Ia mengatakan, kesempatan tersebut sangat terbuka luas, sebab market share penjualan online di Indonesia baru sekitar 1% dibandingkan penjualan retail yang mencapai 99%.
Fajrin Rasyid, Co-Founder BukaLapak.com mengatakan tahun ini ada kesempatan bagi situs belanja online untuk meningkatkan penjualan. Berkaca pada apa yang terjadi di Tiongkok yang pernjualan via online bisa mencapai 15%, Indonesia juga bisa mencapai level tersebut.
"Target kita, empat kali lipat pertumbuhan dibanding tahun lalu, artinya 10% per bulan. Karena persentase online itu masih kecil cuma 1% dan 99% ini masih sangat besar," ujarnya di Jakarta, Rabu (3/2).
Meski demikian, dia mengakui, tidak serta merta dengan terbukanya kesempatan, situs belanja online bisa langsung tancap gas. Belum familiarnya orang Indonesia dalam menggunakan transaksi perbankan secara online masih menjadi hambatan terbesar.
Kebanyakan pembeli online masih melibatkan tatap muka jika ingin membeli produk online. Sehingga ramai istilah cash on delivery (COD) walaupun barang dijual secara online. Selain itu, walaupun sudah menggunakan transaksi elektronik, penggunaan manual transfered juga masih mendominasi.
"Masih banyaktantangannya. Biasanya soal payment, karena orang masih pake COD dan manual ATM Bank transfer. Padahal kita sudah pakai credit card dan skema pembayaran lainnya. Itu yang banyak sekali bikin cancel order," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News