kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Bulog belum putuskan menjual Gendhis Multi Manis


Selasa, 26 Juni 2018 / 18:18 WIB
Bulog belum putuskan menjual Gendhis Multi Manis
ILUSTRASI. PELUNCURAN GERAKAN STABILISASI PANGAN


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog belum memutuskan menjual anak usahanya, PT Gendhis Multi Manis (GMM). Direktur Komersial Bulog Andrianto Wahyu Adi mengatakan, pihaknya masih mempertimbangkan apakah akan menjual GMM atau tidak.

Menurut Andrianto, salah satu alasan Bulog untuk mempertahankan GMM ini karena sejalan dengan bisnis Bulog.

“Ini inline dengan bisnis Bulog, seperti pembelian tebu petani dan produksi lalu kami melakukan pembelian dan penjualan gula hasil produksi yang sudah sesuai dengan SNI,” katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (26/6).

Menurut Andrianto, kapasitas giling GMM sekitar 4.000 ton tebu sehari, dan bisa dikembangkan menjadi sebesar 6.000 ton dalam sehari. “Saat ini sedang giling di 4.000-an ton dengan bahan baku tebu,” tambah Andrianto.

Meski begitu, Andrianto pun mengakui bahan baku tebu belum bisa dipastikan pasokannya. Terlebih ada masa panen tebu di Indonesia. Menurutnya, harus ada areal baru atau sumber lain bahan baku. Ini pun menjadi salah satu alasan Bulog untuk mempertimbangkan penjualan GMM ini.

Sampai saat ini, sumber bahan baku tebu untuk GMM masih berasal dari tebu petani. Meski begitu, Andrianto pun mengatakan Bulog tengah mengupayakan adanya sumber lain bahan baku sehingga lebih efisien dan kesinambungan pasokan tebu dapat terjaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×