kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bulog impor 10.000 ton daging sapi sari Australia


Jumat, 27 Mei 2016 / 16:19 WIB
Bulog impor 10.000 ton daging sapi sari Australia


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Upaya pemerintah menurunkan harga daging sapi menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran belum membuahkan hasil. 

Saat ini, harga daging sapi berdasarkan pantuan pasar dari Kementerian Perdagangan (Kemdag) rata-rata Rp 113.180 per kilogram (kg) di Jakarta dan Rp 113.290 per kg di tingkat nasional. Harga ini jauh dari target yang dijanjikan Presiden Joko Widodo sebesar Rp 80.000 per kg.

Penugasan impor daging kepada PT Berdikari (Persero) sebesar 10.000 ton untuk daging potongan sekunder (secondary cut) dan 250.000 ekor sapi bakalan kepada para feedloter belum juga dapat menekan harga daging sapi. 

Karena itu, pemerintah menambah kuota daging impor sebesar 10.000 ton untuk jenis daging CL95 yang biasanya digunakan sebagai bahan baku industri atau daging potongan. Penugasan ini diberikan kepada Perum Bulog.

Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu mengatakan, pihaknya segera melakukan pengadaan daging sebanyak 10.000 ton secara bertahap sebelum puasa. Bulog akan menggunakan dana internal dalam hal pengadaan dan sebagai BUMN Bulog harus mendapatkan keuntungan.

"Kami menggunakan anggaran komersial, besarannya tidak terbatas sesuai kebutuhan," ujar Wahyu kepada KONTAN tanpa menyebut berapa persisnya anggaran pengadaan daging sapi ini, Jumat (27/5).

Menurut Wahyu, Bulog tengah melakukan negosiasi pembelian daging sapi tersebut dari Australia. Sebab, selama ini, Indonesia mengimpor sapi dari Negara Kanguru tersebut. 

Ia bilang pengadaan daging sapi ini dalam rangka menstabilkan harga daging sapi di pasaran yang saat ini bertahan tinggi. 

"Kami usahakan menjual daging sapi ini di pasaran dengan harga sekitar Rp 80.000 an, per kg" imbuhnya.

Dalam penjualan dan pengadaan daging sapi ini, Wahyu menegaskan pihaknya tidak bekerjasama dengan PT Berdikari. 

Sebab, Berdikari melakukan pembelian sendiri secara bisnis dan Bulog juga melakukan pembelian dan penjualan sendiri secara komersial. 

Stok daging sapi Bulog juga telah menimpis pada bulan April lalu. Dengan adanya penugasan ini, Bulog kembali mengisi stok daging sapi agar bisa melakukan stabilisasi harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×