Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog sudah mendapatkan izin impor gula kristal putih (GKP) sebanyak 50.000 ton. Dari kuota izin yang didapatkan tersebut, Bulog pun menargetkan pada akhir April ini akan ada 21.800 ton GKP yang akan masuk ke Indonesia.
"Impor GKP sebanyak 50.000 ton yang telah dilakukan tender, rencana kedatangan 21.800 ton pada akhir April 2020, serta sisanya 28.200 ton di akhir Mei 2020," ujar Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR yang dilakukan secara virtual, Senin (20/4).
Baca Juga: Ancaman baru pandemi, pejabat China: Bisa terjadi krisis pangan hebat global
Menurut Budi, GKP yang akan masuk ke Indonesia ini akan digunakan untuk operasi pasar. Dia menjelaskan, sebelumnya Bulog sudah melakukan operasi pasar gula dengan menjualnya sebesar Rp 10.500 per kg, harga ini berada di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang sebesar Rp 12.500 per kg.
"Ini wujud nyata bahwa kami ingin menurunkan harga, kami ingin berperan, sehingga kebutuhan gula masyarakat akan terpenuhi dengan harga yang murah," tambah Budi.
Baca Juga: Ramadan tahun ini, harga bahan pokok diprediksi stabil dan tidak ada lonjakan inflasi
Saat ini harga gula di tingkat konsumen memang masih melambung. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), rata-rata harga gula pasir lokal sebesar Rp 18.550 per kg atau lebih tinggi 48,4% lebih tinggi dari HET.
Sementara, hingga 17 April 2020, stok gula yang dimiliki Bulog saat ini sebanyak 9.675 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News