kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,54   5,18   0.56%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

CANI membidik proyek dalam negeri


Sabtu, 31 Desember 2016 / 16:05 WIB
CANI membidik proyek dalam negeri


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Perusahaan penyedia jasa pelayaran PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk masih berusaha bangkit dari iklim bisnis yang lesu. Perusahaan dengan kode emiten CANI di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu optimistis jika tahun depan, akan lebih baik.

Jansen Warokka Direktur PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk mengatakan pihaknya masih melihat potensi yang besar dari pangsa pasar dalam negeri. Di antaranya seperti bisnis pengangkutan batu bara. Namun, hal itu mesti ditopang dengan regulasi pemerintah. ”Jika itu didorong, maka transportasi akan lumayan,” terang Jansen, Jumat (30/12).

Pihaknya juga melihat, adanya dorongan pemerintah berupa program tol laut. Dari kebijakan itu, nantinya juga bisa meningkatkan kinerja. Hanya saja, pihaknya masih menganalisis jalur mana saja yang dinilai optimal dalam pengembangan tol laut. ”Jelas, kami tertarik,” imbuhnya.

Beberapa kriteria jalur yang menjadi penilaian, yakni jalur tol laut yang berhubungan dengan hub dimiliki. Jansen bilang, CANI memiliki hub di Kalimantan dan Batam. Lokasi tersebut, bisa menjadi faktor pendukung perusahaan mengikuti tender. ”Karena itu penting untuk maintenance dan operation. Kalau hub nya jauh kan ribet juga, butuh biaya,” ungkapnya.

Selama periode Juni 2015-Juni 2016, perusahaan tidak menambah unit armada kapal. Artinya, perseroan masih memiliki aset berupa 63 unit armada kapal dan 2 unit crawler crane. Untuk tahun depan, perusahaan juga masih belum ingin menambah armada kapal.

Manajemen masih wait and see, mengenai iklim bisnis pelayaran. “Untuk pembelian kapal, saat ini kami masih ingin mengoptimalkan kapal yang ada, perekonomian secara keseluruhan juga sedang kurang mendukung,” ungkapnya.

Berdasar laporan keuangan perusahaan, sampai dengan kuartal III-2016, perusahaan mencatatkan pendapatan US$ 1,55 juta. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, tercatat US$ 1,46 juta. Rugi usaha yang tercatat sampai dengan kuartal III-2016, yakni US$ 1,32 juta. Angka tersebut turun, dibandingkan dengan tahun lalu yang juga rugi US$ 1,82 juta.

Pendapatan perusahaan sampai dengan kuartal III-2016, berasal dari pihak ketiga berupa sewa kapal tercatat US$ 864.131. Sementara dengan pihak berelasi tercatat sewa kapal US$ 688.725 dan jasa keagenan US$ 1.218.

Pihak manajemen masih belum dapat membocorkan berapa besaran capex yang dipatok tahun depan. Selain itu, Jansen tidak membeberkan untuk apa saja serapan capex tahun ini yang sudah dibelanjakan.

Perseroan masih mengambil langkah hati-hati. Dia masih merahasiakan langkah strategis apa yang kiranya akan diambil perseroan untuk memperbaiki kinerja. ”Kami harap, ada stimulus kebijakan dari pemerintah yang bisa mendorong bisnis pelayaran,” terang Jansen.

Meski memiliki catatan keuangan dalam keterbukaan, CANI juga memiliki perhitungan dalam periode khusus. Manajemen mencatat kinerja pada Juni 2015-Juni 2016.

Selama kurun waktu tersebut, penurunan pendapatan perusahaan terbilang drastis, karena tercatat sebesar 55,4% atau US$ 5,64 juta. Persentase tersebut adalah perbandingan dengan periode Juni 2014-Juni 2015.

Sementara, pada periode Juni 2015- Juni 2016, perusahaan mencatat pendapatan sebesar US$ 4,55 juta. “Ini periode hitungan tahunan kami, untuk target tahun berikutnya atau Juni 2016- Juni 2017 yakni sebesar US$ 4,45 juta,” ujar Sekretaris Perusahaan CANI Riduwan Kosasih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×