kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cargill Operasikan Pabrik Kakao September


Jumat, 21 Februari 2014 / 07:20 WIB
Cargill Operasikan Pabrik Kakao September
ILUSTRASI. Harga Saham Ini Naik Ratusan Persen September 2022, Cek yang Masih Layak Beli


Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. PT Cargill Indonesia rencananya akan mengoperasikan pabrik pengolahan biji kakao berkapasitas 70.000 ton per tahun pada September 2014. Pabrik yang dibangun sejak Mei 2013 ini berlokasi di Gresik, Jawa Timur.

Jon Hixson, Director - Corporate Affairs Asia Pacific Cargill memperkirakan, pabrik pengolahan kakao ini akan mulai uji coba sekitar Juli 2014."Saat ini masih dalam proses pembangunan, tapi mungkin start sekitar musim gugur. Juli mulai, September produksi, kira-kira begitu," ujarnya Kamis (20/2).

Sayangnya, John tidak merinci lebih lanjut berapa besar kapasitas terpakai yang akan digunakan pabrik ini saat operasi awalnya. Catatan saja, pabrik pengolahan biji kakao ini akan menghasilkan produk berupa coklat cair (cocoa liquor), cocoa butter dan coklat bubuk (cocoa powder).

Seperti yang pernah ditulis KONTAN, sekitar 80% hasil produksi kakao olahan ini akan diekspor ke negara-negara Asia, sisanya dipasarkan untuk produsen makanan dan minuman dalam negeri. Cargill mengaku belum akan merambah bisnis produk konsumsi. Sehingga, produk kakao olahan ini akan dijual kepada produsen lain untuk diolah menjadi produk jadi.

Untuk menjaga pasokan kakao yang dibutuhkan, PT Cargill Indonesia juga menjalin kemitraan dengan petani kakao. Sejak tahun lalu, perusahaan perdagangan ini mengucurkan dana sebesar US$ 7 juta untuk petani kakao di Sulawesi. Sebelumnya, Job Leuning, Business Development Cocoa & Chocolate Cargill bilang, perusahaan memiliki program The Cargill Cocoa Promise di setiap negara penghasil kakao.

Melalui dana dari program ini, petani kakao diharapkan bisa meningkatkan produktivitas tanaman. Untuk memberikan pelatihan kepada petani kakao, Cargill menggandeng Swisscontact (SECO). Sejak Agustus 2012, sebanyak 1.300 petani kakao mendapat pelatihan cara bertanam kakao yang baik. Cargill berharap, produktivitas tanaman kakao petani bisa meningkat.

Catatan saja, Cargill memulai bisnisnya di Indonesia pada 1974 dengan mendirikan pabrik pakan ternak skala kecil di Gunung Putri, Bogor. Saat ini Cargill Indonesia mempekerjakan lebih dari 10.000 karyawan.

Selain pakan ternak dan kakao, perusahaan ini juga berbisnis biji-bijian dan minyak nabati, minyak sawit, dan gula. Dalam perdagangan kakao, Cargill mengumpulkan, mengemas dan mengekspor lebih dari 35.000 ton kakao kualitas tinggi per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×