Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. PT Centris Multipersada Pratama Tbk akan banting setir dari bisnis taksi. Perusahaan ini berniat masuk ke bisnis angkutan laut dan angkutan pertambangan secara bertahap mulai tahun 2014. Dengan bisnis baru ini, perusahaan ini optimistis tumbuh 30%-35% pada tahun depan.
Komisaris Utama Centris Multipersada Pratama, Donny Pranoto, menyatakan selama sembilan bulan pertama tahun ini, kontribusi pendapatan dari bisnis taksi hanya Rp 2,7 miliar atau 3,14% dari total pendapatan perusahaan ini yang sebesar Rp 86,11 miliar. "Dari evaluasi internal, armada kami sudah tua, sehingga biaya pengembangannya sangat mahal. Kami pikir tidak layak dilanjutkan," ujarnya Jumat (20/12).
Selain berbisnis taksi, perusahaan berkode emiten CMPP ini juga menggeluti bisnis batubara. Nah, untuk mendukung bisnisnya, tahun depan perusahaan berencana mengakuisisi perusahaan pengangkutan batubara.
Donny menjelaskan, Centris Multipersada perlahan-lahan akan meninggalkan bisnis taksi dan beralih ke bisnis angkutan pertambangan. Dengan bisnis ini, Donny berharap perusahaan ini bisa menggenjot pendapatan.
Sayang, Donny masih enggan membeberkan perusahaan angkutan pertambangan yang akan diakuisisi CMPP. Dia hanya menyatakan, Centris Multipersada akan mengakuisisi 90%-99% saham perusahaan tersebut. "Kami sedang negosiasi. Akhir tahun ini targetnya ada kesepakatan dan keputusan jumlah dana akuisisi," ungkapnya.
Meski saat ini bisnis pertambangan masih lesu, Donny yakin ke depan sektor tambang bakal kembali cerah seiring pulihnya harga tambang. Terlebih lagi, saat ini masih banyak industri yang butuh pasokan batubara. "Kami akan fokus pada penjualan dan distribusi di kawasan lokal karena harganya jauh lebih baik," jelas Donny.
Setelah akuisisi, Donny berharap pendapatan perusahaannya bisa terdongkrak 30%-35% dari tahun ini. Sebagai gambaran, tahun ini CMPP menargetkan pendapatan Rp 120 miliar. Artinya, tahun depan setidaknya perusahaan berharap bisa meraup pendapatan sekitar Rp 156 miliar-
Rp 162 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News