kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Champion Pacific Indonesia (IGAR) bidik pertumbuhan 15% tahun ini


Kamis, 19 Maret 2020 / 17:21 WIB
Champion Pacific Indonesia (IGAR) bidik pertumbuhan 15% tahun ini
ILUSTRASI. Antonius Muhartoyo, CEO IGAR.foto dok.pribadi


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR) masih optimistis membukukan pertumbuhan bisnis positif tahun ini. Efisiensi dan penguatan lini produksi tetap dilakukan perseroan untuk memenuhi kebutuhan kemasan obat dan farmasi.

Antonius Muhartoyo, Presiden Direktur IGAR mengatakan untuk awal tahun ini permintaan secara keseluruhan belum menampakkan kenaikan signifikan. Namun diprediksi masuk bulan Mei dan pertengahan tahun nanti permintaan kemasan obat mulai meningkat.

Baca Juga: Efek Virus Corona, Harga Bahan Baku Farmasi Melonjak, Ada yang Hingga 100%

Tender obat BPJS yang mengalami penundaan tampaknya mempengaruhi produksi obat-obatan dan berimbas kepada suplai kemasan obat perusahaan. "Namun kami tetap berharap tahun ini bisnis kami meningkat sekitar 15%," ujar Antonius kepada Kontan.co.id, Kamis (19/3).

Lebih lanjut menurut Antonius beberapa tantangan masih menghadang bisnis kemasan. Misalnya terkait fluktuasi nilai tukar dimana kurs dolar AS kian menguat.

Hal tersebut turut mempengaruhi harga pembelian bahan baku perseroan, seperti aluminium foil dan berpotensi menggerus margin keuntungan IGAR. Selain itu harga obat yang tak mengalami kenaikan, menyebabkan harga kemasan obat sulit naik padahal beban bahan baku berpotensi meningkat.

Oleh karena itu perusahaan akan tetap menerapkan pengetatan efisiensi baik dari segi produksi maupun operasional bisnis lainnya. Melihat laporan penjualan perseroan sampai kuartal-III 2019 saja, penjualan bersih perseroan mencapai Rp 610,55 miliar atau hanya tumbuh 2,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 594,68 miliar.

Baca Juga: Cegah wabah corona, produksi hand sanitizer ditingkatkan

Sedangkan beban pokok penjualan hanya naik tipis kurang dari 1% year on year (yoy) menjadi Rp 512,93 miliar sampai triwulan ketiga 2019. Berkat efisiensi tersebut, laba kotor IGAR terkerek hingga 17,3% yoy menjadi Rp 97,61 miliar di kuartal ketiga 2019.

Disamping itu pos beban lainnya, terutama penjualan dan umum, mengencang sehingga laba bersih dapat diamankan senilai Rp 36,87 miliar pada kuartal-III 2019, tumbuh 24,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 29,64 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×