Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Untuk menutupi kekurangan dana dari hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT) berburu dana segar dari pihak ketiga.
Perusahaan transportasi ini berhasil meraup dana pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar Rp 250 miliar.
Andianto Setiabudi, Direktur Utama PT Cipaganti Citra Graha Tbk menjelaskan kerja sama dengan bank tersebut bukan kali pertama.
Sebelumnya, Cipaganti sudah mendapat pinjaman sebesar Rp 125 miliar. "Pinjaman ini lebih besar. Jadi lebih cocok disebut pinjaman korporasi," jelas Andianto, Kamis (25/7).
Menurut Sekretaris Perusahaan PT Cipaganti Citra Graha, Toto Moeljono, dana pinjaman tersebut bakal mereka pakai untuk dua keperluan. Pertama, dana sebesar Rp 80 miliar untuk membayar utang-utang Cipaganti. Kedua, sebesar Rp 170 miliar akan digunakan untuk menambah jumlah armada taksi, tempat pemberhentian armada (shuttle) dan armada rental baru.
Meskipun belum bisa menyebutkan rincian tambahan armada dari uang tersebut, Toto memastikan Cipaganti akan menambah armada sewa serta shuttle kendaraan. "Pinjaman ini akan kami pakai untuk menambah armada baru di luar rencana tambahan armada dari dana IPO. Hingga saat ini belum bisa kami pastikan berapa jumlahnya," jelas Toto.
Sejatinya dari hajatan melantai di bursa dengan melepas 40% saham ke publik sebanyak dua miliar saham, Cipaganti berharap bisa meraup dana segar dari masyarakat sebesar Rp 400 miliar. Sayangnya, pasar saham yang kurang mendukung membuat Cipaganti hanya bisa mendapatkan dana segar sekitar Rp 68 miliar saja.
Manajemen Cipaganti harus memutar otak mencari dana tambahan untuk keperluan ekspansi usaha. Seperti rencana menambah 2.000 armada baru. Saat ini Cipaganti punya 3.620 aramada.
Dengan perubahan hasil dana IPO, Cipaganti pun merevisi target pertumbuhan bisnisnya. Dari semula 25%-30% per tahun menjadi 15% per tahun saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News