Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menggaet investasi swasta dalam proyek infrastruktur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengubah nomenklatur Ditjen Pembiayaan Perumahan menjadi Ditjen Pembiayaan Infrastruktur.
Tugas utama ditjen baru ini akan berupaya menggaet investasi swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk beberapa sektor prioritas. Antara lain bendungan, jalan tol, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), dan Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL).
"Untuk teknis persiapan proyek, dan lainnya akan tetap di Cipta Karya, di Ditjen Pembiayaan akan lebih banyak soal financial engineering," kata Dirjen Cipta Karya PUPR Sri Hartoyo kepada Kontan.co.id, Kamis (14/12).
Mendukung hal tersebut, Ditjen Cipta Karya telah melakukan pemetaan, beberapa proyek SPAM yang layak dilakukan melalui mekanisme KPBU.
Rinciannya 2 proyek siap ditawarkan, 8 proyek masih dipersiapkan, 1 proyek sedang proses transaksi, 2 proyek telah lakukan penandatanganan kontrak, dan 1 proyek dinilai potensial.
Dua proyek siap ditawarkan adalah SPAM Pondok Gede, Bekasi yang ditaksir nilai investasinya mencapai Rp 253 miliar dengan kapasitas 300 liter/detik. Serta SPAM Gresik dengan nilai investasi ditaksir Rp 790 miliar dengan kapasitas 1.000 liter/detik.
Sementara delapan proyek yang sedang disiapkan adalah SPAM Jatilihur I dengan nilai investasi Rp 2,1 triliun dan kapasitas 5.000 liter/detik. SPAM Karian dengan nilai investasi Rp 3 triliun dan berkapasitas 6.000 liter/detik. SPAM Semarang Barat dengan nilai investasi Rp 498 miliar dan berkapasitas 750 liter/detik.
"Semarang Barat sudah selesai FS, nanti 18 Desember akan market sounding ke investor, kemudian dilanjutkan prakualifikasi. Target penentuan pemenang mungkin Juni 2018," sambung Sri.
Sementara satu proyek yang masih dalam proses transaksi adalah SPAM Bandar Lampung dengan nilai investasi Rp.1,1 triliun dan kapasitas 750 liter/detik.
Sri Hartoyo mengatakan, SPAM Bandar Lampung baru saja dapatkan pemenang. Namun hak tersebut belum final lantaran masih ada waktu untuk proses administrasi selanjutnya.
"Untuk di Bandar Lampung baru saja ditentukan pemenangnya hari ini, tapi belum final karena masih ada masa sanggah dan lainnya, finalisasinya sendiri kira-kira akhir Desember," sambung Sri.
Sementara dua proyek yang sudah tanda tangan kontrak adalah SPAM Umbulan dengan nilai investasi Rp 2 triliun lebih dengan kapasitas 4000 liter/detik. Dan SPAM Jatisari dengan nilai investasi Rp 60,17 miliar dan berkapasitas 200 liter/detik.
"Di Umbulan sudah mulai konstruksi, dan hingga saat ini sudah sampai 25% progresnya," kata Sri.
Swasta yang menggarap SPAM Umbulan adalah PT Meta Adhya Tirta Umbulan. Ia bertugas untuk menyediakan air curah untuk lima PDAM di Surabaya, Kota dan Kabupaten Pasuruan, Sidoarjo, dan Gresik.
Sementara di SPAM Jatisari di Kota Bekasi pihak badan swastanya adalah PT Widya Tirta Selaras yang investasinya juga akan dilakukan untuk penyediaan air curah.
Sementara satu proyek lagi yang dinilai potensial adalah SPAM Subang dengan kapasitas 200 liter/detik. Saat ini sedang disusun dokumen pra studi kelayakannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
