Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Grup Ciputra masih mengandalkan proyek hunian atawa residential untuk mengejar target pendapatan 2014. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) beserta anak usaha, PT Ciputra Property Tbk (CTRP) dan PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) sudah menyiapkan sederet proyek residensial baru sepanjang 2014.
Misalnya Citra Maja Raya di Serang yang membentang di atas lahan seluas 430 hektare (ha), Citra Garden City Malang seluas 140 ha, Citra Garden Aneka Pontianak seluas 9,5 ha, Citra Garden Puri Serang seluas 43,2 ha, serta Citra Grand Senyiur Samarinda seluas 397,4 ha.
Selain itu, CTRA juga akan meluncurkan apartemen Citra Lake Suites yang merupakan bagian dari perumahan CitraGarden City berlokasi di Jakarta Barat. Apartemen terdiri dari empat menara yang berdiri di atas lahan seluas 1,2 ha. Khusus untuk proyek itu, CTRA menggandeng Mitsui Fudosan Group yang berasal dari Jepang.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan CTRA Tulus Santoso Brotowiswojo memperkirakan kontribusi proyek hunian akan makin gemuk. Jika tahun lalu porsinya 84% dari total pendapatan, tahun ini bisa naik sedikit menjadi 86%.
"Sebaliknya, meski proyek komersial juga makin banyak, namun kontribusinya menyusut menjadi 14% di akhir tahun jika dibandingkan 2013 sebanyak 16%," paparnya usai rapat umum pemegang saham (RUPS), Selasa (3/6).
Proyek komersial
Selain proyek hunian, CTRA juga agresif mengenjot proyek komersial. Sejumlah proyek komersial maupun proyek dengan konsep superblok anyar tercatat dalam agendaCiputra tahun ini.
Proyek terbesar adalah superblok Ciputra International di Puri Indah Jakarta Barat. Rencananya, CTRA akan mendirikan sepuluh menara di atas lahan seluas 10 ha. Mereka akan mengawali pengembangan tahap pertama dengan membangun empat menara yang mencakup satu menara kondominium dan tiga menara perkantoran.
Berikutnya adalah perkantoran di Kemayoran Jakarta Pusat. Proyek di bangun di lahan seluas 1,2 ha, CTRA mendirikan dua menara.
Bukan hanya di Jakarta, Ciputra Development juga akan mengepakkan sayap bisnis melalui Rosewood Resort & Villa di Tabanan Bali. Proyek ini meliputi 80 kamar hotel, 27 unit vila untuk disewakan, dan 29 unit vila untuk dijual.
Guna mendukung rencana ekspansi ini, CTRA siap menggelontorkan belanja modal tidak kurang dari Rp 2 triliun.
Walaupun sudah memacu ekspansi, namun pencapaian CTRA sampai dengan kuartal I-2014 tidak terlalu menggembirakan. Perusahan baru meraih pendapatan penjualan atau marketing sales Rp 1,85 triliun atau setara 18,5% dari target Rp 10 triliun di 2014.
Pendapatan CTRA malah merosot 10,44% jika dibandingkan periode serupa tahun sebelumnya menjadi Rp 1,2 triliun. Meskipun demikian, kelompok usaha yang dirikan oleh taipan gaek Ciputra ini menyatakan masih mampu membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 5,45% menjadi Rp 227,66 miliar.
Chief Executive Officer (CEO) CTRA Candra Ciputra berdalih, marketing sales CTRA masih minim karena belum ada proyek baru yang mulai dipasarkan selama tiga bulan pertama 2014. Maklum, situasi bisnis properti dirasa tidak memungkinkan untuk meluncurkan proyek baru.
Toh Candra masih yakin mampu mengejar target di sisa tahun setelah proyek baru mulai meluncur satu atau dua bulan mendatang. "Setidaknya sampai pemilihan presiden mendatang belum ada revisi target," tegasnya.
Adapun target pendapatan yang dibidik CTRA pada 2014 adalah Rp 6,7 triliun-Rp 7 triliun. Angka itu mengalami pertumbuhan 35% di atas perolehan 2013. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Saatnya berburu saham pembagi dividen
