kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45950,37   4,93   0.52%
  • EMAS1.107.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cisadane Sawit Raya (CSRA) Bidik Produksi dan Penjualan CPO Tumbuh 10% Tahun Ini


Jumat, 07 Januari 2022 / 16:26 WIB
Cisadane Sawit Raya (CSRA) Bidik Produksi dan Penjualan CPO Tumbuh 10% Tahun Ini
ILUSTRASI. Kontan - PT CIsadane Sawit Raya Kilas Korporasi Online


Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) membidik pertumbuhan produksi dan penjualan komoditas crude palm oil (CPO) sebesar 10% di tahun 2022 ini. Proyeksi itu didasari oleh pertumbuhan penjualan dan juga keuntungan yang cukup signifikan di tahun lalu. 

Direktur Keuangan & Pengembangan Strategi Cisadane Sawit Raya, Seman Sendjaja mengatakan, katalis paling utama atas pertumbuhan perusahaan di tahun 2021, adalah kenaikan harga jual CPO dan juga tandan buah segar (TBS).

"Hal tersebut juga diharapkan masih menjadi faktor pendukung di tahun ini," kata Seman, saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (6/1). 

Seperti diketahui, CSRA sendiri membidik angka penjualan akhir di tahun 2021 dapat mendekati angka Rp 900 miliar, dengan capaian laba setelah pajak senilai Rp 250 miliar. Estimasi ini lebih tinggi tiga kali lipat dibandingkan  realisasi pada tahun 2020. 

Baca Juga: Mayoritas Capex Cisadane Sawit Raya (CSRA) Digunakan Untuk Bangun Pabrik Kelapa Sawit

Nah, hingga kuartal III-2021, Cisadane Sawit Raya tercatat menorehkan kinerja yang cukup memuaskan. Dari sisi top line, perusahaan ini berhasil membukukan pertumbuhan penjualan neto hingga 44,72%, dari semula Rp 451,24 miliar menjadi Rp 653,03 miliar. 

Dari sisi bottom line, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih ikut terkerek 179,19% menjadi Rp 178,73 miliar. 

Seman melanjutkan, pihaknya belum bisa menyampaikan lebih detail terkait target laba bersih di tahun 2022. Sebab, hingga saat ini CSRA masih melakukan proses perhitungan yang cermat, karena capaian laba sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga CPO. 

Untuk memaksimalkan kinerja di sepanjang tahun ini, CSRA pun menjalankan sejumlah strategi. Di antaranya, dengan memastikan peningkatan produksi TBS setiap tahunnya, serta melakukan pengawasan ketat terhadap biaya operasional atau cost control

Baca Juga: Bumi Resources Minerals (BRMS) Cari Alternatif Skema Pembayaran Sisa Utang ke ANTM

Di tahun ini, CSRA menganggarkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 175 miliar - Rp 200 miliar di tahun 2022. Dana tersebut utamanya dipakai sebagai modal pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) II di Tapanuli Selatan.

Selain itu, belanja modal tahun ini juga digunakan untuk penanaman pada landbank di Sumatera Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

DONASI, Dapat Voucer Gratis!
Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.



TERBARU

[X]
×