kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Citra Borneo kawinkan kebun sawit dan peternakan


Rabu, 09 Mei 2012 / 09:00 WIB
Citra Borneo kawinkan kebun sawit dan peternakan
ILUSTRASI. Pengisian BBM jenis Pertamax Series di SPBU Pertamina.


Reporter: Handoyo | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Perusahaan perkebunan sawit, PT Citra Borneo Indah (CBI) kepincut bisnis pembiakan sapi atau breeding. Melalui anak usahanya, PT Sulung Ranch, Citra Borneo mengembangkan peternakan sapi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Sulung Ranch tampaknya serius menggarap bisnis pembiakan sapi ini. Bahkan Sulung telah menggandeng mitra. Menurut Dwi Hartanto, Ranch Manager Sulung Ranch, ada dua perusahaan asal Australia yang berminat untuk bekerjasama, yakni Wellard dan Austrex.

Untuk tahap awal, pada Agustus nanti, Sulung Ranch akan mendatangkan 1.200 ekor sapi yang sedang hamil. Saat ini, harga sapi hidup berkisar US$ 2,50 hingga US$ 2,60 per kg.

Dengan tambahan itu, total sapi perusahaan akan mencapai 1.800 ekor. Sulung Ranch pun menargetkan bisa beternak 20.000 sapi dalam lima tahun ke depan. Sungu Situmorang, Head of Jakarta Representative Office Citra Borneo berharap, perusahaannya bisa menjadi pemasok daging sapi di masa depan.

Memang, hingga sekarang Sulung Ranch masih meyelesaikan perizinan dan persyaratan terkait proses impor sapi. Namun Sungu menegaskan, tahun ini impor sapi itu harus terwujud.

Adapun luas areal peternakan sapi Sulung Ranch mencapai 350 hektare (ha). Dari luasan itu, 250 ha siap digunakan. "Kandang dan bangunan pendukung lainnya akan selesai akhir bulan ini," kata Dwi.

Uniknya, petenakan sapi ini akan terintegrasi dengan kebun sawit atau sistem integrasi sapi-kelapa sawit (SISKA) milik Citra Borneo. Caranya, peternakan itu akan memanfaatkan limbah perkebunan seperti solid, pelepah dan bungkil sawit sebagai pakan sapi. Sebaliknya, kotoran ternak dan limbah sawit non pakan berguna sebagai kompos.

Tak cuma Citra Borneo yang tertarik berbisnis sapi. Perusahaan perdagangan dan komoditas PT Berdikari sudah lebih dulu mencicipi bisnis ini. Berdikari telah membeli lahan di Sulawesi Tengah, di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sumatera sebagai lokasi peternakan barunya.

Di atas peternakan itu, Berdikari berniat menambah populasi sapi menjadi 50.000 ekor di tahun ini. "Kalau bisa kami targetkan 100.000 ekor," kata Librato El Arif, Direktur Utama Berdikari. Saat ini, Berdikari memiliki lahan peternakan seluas 6.800 ha di Sidrap, Sulawesi Selatan, dengan populasi sebanyak 12.000 ekor.

Berdikari sadar suplai sapi lokal belum dapat mencukupi konsumsi daging dalam negeri. "Ini peluang pasar untuk mengurangi ketergantungan impor daging," kata Librato.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×